Murianews, Grobogan – Manuver Setyo Hadi yang akhirnya ikut mendaftar penjaringan calon bupati-calon wakil bupati di PKB diprediksi mengubah peta politik Pilkada Grobogan secara drastis.
Manuver politik Hadi itu pun membuka peluang Pilkada yang rencananya dihelat November 2024 itu hanya diikuti satu paslon saja. Satu paslon melawan kotak kosong seperti Pilkada 2020 lalu.
Setyo Hadi merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Grobogan. Dia kini menjadi satu-satunya sosok yang sudah mendaftarkan diri sebagai calon bupati di semua parpol di Grobogan yang membuka penjaringan.
Parpol-parpol itu yakni Nasdem, PDIP, Gerindra, Demokrat, dan PKB. Sementara, Bambang Pujiyanto alias Totok dari PKB sudah mendaftar penjaringan di semua partai itu, kecuali ke mantan partainya, PDIP.
Langkah Hadi mendaftar ke PKB merupakan manuver hebat. Sebab, sebagaimana diketahui, Totok yang awalnya kader PDIP menyeberang ke PKB demi tiket calon bupati. Kini, ternyata kader PDIP pun masih menjadi pesaingnya untuk mendapat rekomendasi dari DPP PKB.
Ketua DPC PDIP Grobogan yang juga Bupati Grobogan, Sri Sumarni memang sempat mengatakan bahwa akan membangun koalisi besar.
Kakak kandung Setyo Hadi itu tampaknya ingin mengulang kesuksesan pada Pilkada 2020 di mana hanya ada satu paslon dengan dukungan seluruh partai pemilik kursi DPRD Grobogan.
”Koalisi, kita (ingin) merangkul semua partai di Grobogan. Termasuk dengan PPP, Hanura, dengan Nasdem, Demokrat, PKS, dan mudah-mudahan Golkar, bisa satu tujuannya sama supaya Grobogan aman. Mungkin kalau PKB ada pendaftaran lagi, (kader) saya akan mengambil formulir di sana. Semua kita rangkul,” kata Sri Sumarni pada Jumat, 17 Mei 2024 lalu.
Benar saja, Setyo Hadi yang punya panggilan Baja Hitam itu akhirnya mendaftar di penjaringan DPC PKB Grobogan pada Senin, 20 Mei 2024, tiga hari setelah ucapan Sri Sumarni.
Sebagaimana diketahui, di antara sembilan parpol pemilik kursi DPRD Grobogan, hanya PDIP yang bisa mengusung paslon sendiri di Pilkada karena punya 17 kursi.
Komposisi kursi DPRD Grobogan hasil Pemilu 2024 yakni PDIP (17 kursi), PKB (8 kursi), Gerindra (8 kursi), Hanura (4 kursi), PPP (4 kursi), Golkar (3 kursi), PKS (3 kursi), Demokrat (2 kursi) dan Nasdem (1 kursi).
Dengan komposisi itu, PKB butuh setidaknya satu partai koalisi dengan minimal 2 kursi untuk memenuhi ambang batas 20 persen, atau 10 kursi.
PKB tak bisa mengusung paslon sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. Maka akan menjadi masalah besar bagi PKB bila semua partai pemilik 2 kursi lebih memilih merapat ke Baja Hitam.
Hal itu bukan tidak mungkin. Lebih-lebih Koalisi Persatuan yang sempat dibangun Golkar, PKS dan Demokrat terancam bubar.
Koalisi itu sempat menyatakan akan mendukung Totok pada Pilkada Grobogan 2024. Namun, saat Murianews.com menanyakan kesolidan koalisi tersebut baru-baru ini, tidak ada jawaban tegas. Karenanya, bubarnya koalisi itu sepertinya tinggal menunggu waktu.
”Koalisi persatuan, saat ini kita masih komunikasi semuanya. Nanti hasil akhirnya bagaimana, kita akan angen (pikir-pikir, red) dari Demokrat. Seperti itu. Sementara ini aman, belum bubar, belum bubar,” kata Ketua DPC Demokrat Grobogan Arif Miftakhul Huda usai menerima pendaftaran Setyo Hadi, Senin, 13 Mei 2024.
Seminggu setelahnya, Senin (20/5/2024), Ketua DPD PKS Grobogan Suranto juga tak menjawab tegas saat ditanya apakah Koalisi Persatuan masih solid.
”Wah ini perlu konpers (konferensi pers) ini. Tunggu timing (waktu),” katanya kepada Murianews.com.
Publik tentu ingin setidaknya ada dua poros yang memunculkan dua paslon, bahkan ada yang berharap tiga poros. Satu poros lagi yang mungkin terjadi yakni poros Sugeng Prasetyo.
Sugeng sejauh ini sudah mendaftar di penjaringan tiga parpol, yakni partainya sendiri, Gerindra, kemudian PDIP dan Demokrat. Sayangnya, poros ketiga ini sulit terwujud karena Sugeng tidak tegas mendaftar sebagai calon bupati.
Di tiga partai tersebut, Sugeng yang merupakan Ketua DPC Gerindra Grobogan mendaftarkan diri sebagai calon bupati sekaligus calon wakil bupati. Sugeng seakan menjadi wakil bupati pun tidak apa-apa.
Hal itu juga dikonfirmasi Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono yang menyatakan tak mempermasalahkan bila Sugeng menjadi calon wakil bupati asalkan bisa memenangi Pilkada Grobogan.
”Grobogan ya kita ingin menempatkan kader kita, Pak Sugeng Ketua DPC untuk duduk di eksekutif. Kalau bisa jadi bupati, kalau tidak bisa, minimal jadi wakil,” kata Sudaryono, Minggu, 19 Mei 2024 saat safari politik ke Grobogan.
Meski begitu, Gerindra adalah parpol ketua umumnya kini menjadi presiden terpilih, Prabowo Subianto, bukan tidak mungkin ada manuver mengejutkan di detik-detik akhir pendaftaran cabup-cawabup di KPU. Yakni, pada akhir Agustus 2024 nanti.
Banyak hal yang akan menentukan arah koalisi parpol di Pilkada. Salah satu yang juga menarik ditunggu yakni sikap Hanura dan PPP.
Dua parpol yang sama-sama memiliki 4 kursi DPRD Grobogan itu juga akan menentukan apakah pada akhirnya muncul tiga paslon, dua paslon, atau hanya akan ada satu paslon melawan kotak kosong.
Editor: Zulkifli Fahmi



