Polisi Buru Pembuang Mayat Bayi Laki-laki di Kradenan Grobogan
Saiful Anwar
Sabtu, 10 Agustus 2024 17:23:00
Murianews, Grobogan – Polisi memburu mayat bayi laki-laki yang ditemukan di pinggir rel ganda di Desa Kradenan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (10/8/2024) pagi tadi.
Kapolsek Kradenan AKP Haryono mengimbau, apabila ada masyarakat yang mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penemuan sesosok mayat bayi tersebut, agar bisa membantu dan menghubungi pihak kepolisian.
”Saat ini kami telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut,” kata kapolsek.
Kapolsek menjelaskan, mayat itu ditemukan tanpa busana oleh Makrus (65) warga Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan saat hendak pergi ke sawah. Mayat bayi itu awalnya diketahui oleh warga tersebut dalam posisi tergeletak di dekat semak-semak.
Saat itu, warga tersebut sempat tidak menghiraukannya. Warga mengira mayat bayi laki-laki merupakan boneka. Di tengah perjalanan, warga tadi bertemu dengan warga lainnya, Jaman (63) yang sedang menggarap sawah. Dia pun bercerita mengenai apa yang dilihatnya.
Untuk memastikan, lantas keduanya berjalan menuju lokasi kejadian. Saat didekati, sosok menyerupai boneka tersebut ternyata seorang bayi yang telah meninggal dunia.
“Kejadian tersebut kemudian dilaporkan pada kepala desa setempat dan diteruskan ke Polsek Kradenan Polres Grobogan,” imbuhnya.
Petugas kepolisian dari Polsek Kradenan, Resmob, Inafis Polres Grobogan dan tim kesehatan dari Puskesmas Kradenan I dan II kemudian mendatangi lokasi kejadian. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari situ diketahui, mayat bayi itu memiliki panjang 40 centimeter dan berat 940 gram. Bayi tersebut diperkirakan terlahir prematur, yakni lahir pada usia kandungan 7 hingga 8 bulan. Mayat bayi malang itu kemudian diserahkan ke RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi, Grobogan untuk dimakamkan.
Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat bayi ditemukan di pinggir rel. Kapolsek Kradenan menduga, bayi itu tidak dilahirkan di lokasi temuannya. Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda bekas ketuban atau cairan lainnya.
Editor: Supriyadi



