Sepanjang 2024, BLK Grobogan Bikin Mahir 752 Peserta Pelatihan
Saiful Anwar
Sabtu, 21 September 2024 20:09:00
Murianews, Grobogan – Sepanjang Januari – September 2024, Balai Latihan Kerja Kabupaten Grobogan (BLK Grobogan) telah membikin mahir 752 peserta pelatihan di berbagai bidang keahlian. Melalui berbagai pelatihan berbagai bidang itu, BLK Grobogan berharap dapat turut mengurangi angka pengangguran.
Plt Kepala BLK Grobogan Agus Susanto menerangkan, ada belasan bidang keahlian yang diajarkan di BLK yang dipimpinnya. Secara total pihaknya mendapatkan 47 paket pelatihan yang bersumber dari APBN dan APBN.
”Untuk APBN sebanyak 30 paket dan APBD sebanyak 17 paket,” katanya, Sabtu (21/9/2024).
Adapun 30 paket pelatihan dari APBN itu terdiri dari berbagai bidang keahlian. Antara lain seperti practical office advance, desainer grafis muda, menjahit pakaian wanita dewasa.
Kemudian pembuatan roti dan kue, tata rias kecantikan, servis sepeda motor injeksi, pemeliharaan dan perbaikan AC, pelatihan bahasa Jepang, pelatihan bahasa Korea, dan pembuatan hiasan dengan mesin bordir. Pelatihan untuk paket-paket tersebut dilakukan di BLK Grobogan.
Sementara itu, untuk paket 17 paket APBD untuk prosesi pelatihannya dilakukan di desa dan BLK Komunitas yang dekat dengan masyarakat. Adapun pelatihannya meliputi elektronika, otomotif, tata rias, pembuatan roti dan kue, pegolahan ikan, dan bordir.
Agus menerangkan, bidang keahlian tersebut sebisa mungkin disesuaikan dengan kebutuhan di masyarakat. Sehingga bisa relavan dengan keadaan terkini masyarakat dan bisa langsung memasuki dunia kerja.
”Jadi pelatihan-pelatihan yang digelar selalu disesuaikan dengan kebutuhan yang relavan saat ini. Apabila nanti ada keahlian yang memang sekiranya sangat dibutuhkan di masyarakat, kami juga bisa langsung menyesuaikan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Agus menerangkan saat ini gedung BLK Grobogan juga terus dilakukan pembangunan. Pembangunan itu, antara lain yakni penambahan lantai tiga dan ruang asrama bagi peserta pelatihan.
”Dengan tambahan ruang asrama, harapannya semakin banyak yang tertampung, khususnya ketika pelatihan untuk magang Ke Jepang. Sebab, yang rumahnya jauh-jauh memang diwajibkan untuk tinggal di asrama,” tandasnya.
Editor: Budi Santoso



