Sedangkan, penyerahannya dilakukan pada Rabu (16/10/2024) hari ini oleh Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan.
Kapolres mengajak perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu memasuki rumahnya yang telah selesai dibangun dengan arsitektur lebih baik.
Rumah dengan ukuran sekitar 4x15 meter itu kini lebih kokoh dibanding rumah Tuwoh sebelum banjir.
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga sempat menjajal kompor untuk memastikannya dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
”Pembangunannya kembali ini dilakukan selama seminggu dengan bergotong royong. Selain bangunan, sudah ada perabotannya juga, semoga bermanfaat untuk Ibu Tuwoh,” kata Kapolres.
Murianews, Grobogan – Tuwoh (55), seorang nenek warga Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Rumahnya yang ambruk saat banjir besar awal 2024 lalu kini sudah dibangun lagi.
Rumah Tuwoh dibedah oleh Satlantas Polres Grobogan sejak Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 beberapa waktu lalu.
Sedangkan, penyerahannya dilakukan pada Rabu (16/10/2024) hari ini oleh Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan.
Kapolres mengajak perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu memasuki rumahnya yang telah selesai dibangun dengan arsitektur lebih baik.
Rumah dengan ukuran sekitar 4x15 meter itu kini lebih kokoh dibanding rumah Tuwoh sebelum banjir.
Tak hanya bangunan, rumah itu juga telah dilengkapi dengan perabotan rumah tangga seperti kasur, kompor, serta kursi dan meja.
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga sempat menjajal kompor untuk memastikannya dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
”Pembangunannya kembali ini dilakukan selama seminggu dengan bergotong royong. Selain bangunan, sudah ada perabotannya juga, semoga bermanfaat untuk Ibu Tuwoh,” kata Kapolres.
Sementara itu, Kades Kemiri Sukirman mengatakan, warganya yang menerima bantuan tersebut selama ini hidup sebatangkara.
Menurutnya, perempuan paruh baya itu memang layak menerma bantuan karena rumahnya memang ambruk imbas banjir besar awal 2024 lalu.
”Beliau ini hidup sendiri, karena yatim sejak kecil. Dan memang tidak menikah. Jadi hidup sebatang kara. Kami ucapkan terima kasih karena sudah membantu warga kami,” katanya.
Sukirman menambahkan, sebenarnya ada lagi warga yang rumahnya juga ambruk imbas banjir besar.
Namun, karena yang bersangkutan tidak memiliki tanah untuk dibangunkan bangunan, akhirnya rumah Tuwoh yang menjadi sasaran bedah rumah.
Tuwoh sendiri, sudah tentu sangat bahagia rumahnya kini kembali tegak. Dia tak bisa banyak berucap kecuali ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Polres Grobogan.
”Alhamdulillah, rumah saya dibangun jadi bagus. Maturnuwun kagem Polres Grobogan (terma kasih kepada Polres Grobogan),” katanya sembari berkaca-kaca.
Editor: Supriyadi