Kepala Disperakim Grobogan Endang Sulistyoningsih menyampaikan, pameran itu diikuti 14 pengembang. Selain stan perumahan juga terdapat empat stan milik perbankan dan stan perusahaan.
”Selama ini rekan-rekan pengembang ternyata sudah konsisten, sehingga hunian yang aman dan nyaman saya yakin bisa tercapai," katanya.
Endang mengatakan, untuk luasan kurang dari 25 hektar harus memiliki parsarana, sarana dan utilitas umum (PSU) sebesar 25 persen. Sedangkan luasan 25-100 hektar PSU-nya harus 30 persen.
Tahun ini, lanjut Endang, pihaknya menyediakan 1.500 unit rumah subsidi. Banyaknya rumah subsidi itu sebagai upaya menekan angka kesenjangan yang masih tinggi.
Endang mengatakan, subsidi yang diberikan oleh Pemkab Grobogan melalui Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD).
”Subsidi berupa penggratisan biaya pajak jual beli lahan yang biasa dibebankan ke pembeli,” imbuhnya.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperakim) menggelar Pameran Perumahan 2024 di Pusat Perbelanjaan Luwes Purwodadi. Pameran yang digelar dalam rangka Hari Perumahan Nasional itu digelar selama tiga hari, Jumat-Minggu (18-20/10/2024).
Kepala Disperakim Grobogan Endang Sulistyoningsih menyampaikan, pameran itu diikuti 14 pengembang. Selain stan perumahan juga terdapat empat stan milik perbankan dan stan perusahaan.
Dia mengatakan, pameran itu digelar untuk mendukung program 1 juta rumah dari pemerintah pusat. Melalui momen tersebut, Endang mewanti-wanti kepada pengembang agar melengkapi fasilitas umum (fasum) sesuai dengan set plan Pemkab.
”Selama ini rekan-rekan pengembang ternyata sudah konsisten, sehingga hunian yang aman dan nyaman saya yakin bisa tercapai," katanya.
Endang mengatakan, untuk luasan kurang dari 25 hektar harus memiliki parsarana, sarana dan utilitas umum (PSU) sebesar 25 persen. Sedangkan luasan 25-100 hektar PSU-nya harus 30 persen.
Tahun ini, lanjut Endang, pihaknya menyediakan 1.500 unit rumah subsidi. Banyaknya rumah subsidi itu sebagai upaya menekan angka kesenjangan yang masih tinggi.
Endang mengatakan, subsidi yang diberikan oleh Pemkab Grobogan melalui Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD).
”Subsidi berupa penggratisan biaya pajak jual beli lahan yang biasa dibebankan ke pembeli,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, pihaknya serius untuk mengentaskan angka kesenjangan antara ketersediaan hunian dan kebutuhan. Sebab dalam catatannya, masih ada 52.284 KK menumpang.
Bupati berharap, melalui Pameran Perumahan tersebut dapat mengurangi angka kesenjangan tersebut. Selain menambah unit, pihaknya juga mendorong untuk penanganan rumah tidak layak huni (RTLH).
”Ini membutuhkan support dari teman-teman swasta (melalui CSR, red). Termasuk juga untuk mengurangi kemiskinan ekstrem, ini kita bisa lakukan dengan gotong royong bareng-bareng,” harapnya.
Bupati pun berharap kepada pengembang untuk dapat menghadirkan produk-produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan tapi juga memperhatikan kondisi. Termasuk memperhatikan lokasi yang terhindar dari banjir.
”Juga tentunya menyediakan rumah dengan harga yang terjangkau,” ucap dia.
Editor: Dani Agus