Murianews, Grobogan – Tangis Siti Munawaroh, seorang pedagang Pasar Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tak terbendung saat menceritakan kiosnya yang terbakar, Selasa (5/11/2024).
Kebakaran Senin (4/11/2024) tengah malam itu telah melahap 797 kios dan los di Pasar Gubug. Salah satunya milik Siti Munawaroh.
Bukan tanpa alasan ia meratapi nasibnya usai Pasar Gubug Kebakaran. Sebab, ia baru saja mengambil utang di Bank dengan nominal Rp 100 juta untuk kulakan.
Kiosnya yang dipenuhi barang dagangannya itu pun ludes terbakar.
’’Isinya penuh semua. Saya habis ambil (utang) bank, Rp 100 juta,’’ katanya sembari berkaca-kaca saat ditemui di Pendopo Kecamatan Gubug.
Warga Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug itu merupakan pedagang barang-barang perabotan rumah tangga. Ada sapu, tampah, dan berbagai perkakas lain di kiosnya.
Dia sengaja mengumpulkan barang-barang dagangan itu sedikit demi sedikit. Sebab, biasanya baru laku saat musim hujan.
’’Mengumpulkan sedikit-sedikit. Biasanya musim hujan baru laku,’’ kata dia.
Dikumpulkan di Pendapa Kecamatan
Saat kejadian, dia sendiri sedang berada di Semarang menyambangi anak dan cucunya. Kabar Pasar Gubug Kebakaran baru diterimanya pagi tadi.
’’Saya nengok cucu ke Semarang sejak kemarin sore. Baru tahu tadi pagi sudah ludes,’’ ucapnya sembari mengusap air mata.
Usai kebakaran, para pedagang Pasar Gubug memang dikumpulkan di Pendapa Kecamatan Gubug.
Di sana juga ada Sekda Grobogan Anang Armunanto, Kepala Bappeda Afi Wildani, serta camat dan kapolsek setempat.
Mereka membahas nasib pedagang dalam waktu dekat. Yakni apakah akan dibuatkan pasar darurat atau opsi lain.
Sebelumnya, Bupati Grobogan Sri Sumarni juga sempat menyambangi pedagang Pasar Gubug usai kebakaran.
Sri yang ditemani ketua dan anggota DPRD Grobogan serta forkompimcam meminta pedagang untuk bersabar.