Saat kejadian, petugas keamanan bersama warga berusaha memadamkan api dengan APAR di Pasar Gubug dan alat seadanya. Kemudian datang mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Grobogan dan Demak, total sejumlah 11 unit.
”Taksiran nilai kerugian sebesar Rp 47,2 miliar lebih,” tandasnya.
Bupati Grobogan Sri Sumarni telah meninjau lokasi pasar terbakar, pagi tadi. Para pedagang pun curhat dan menginginkan pasar darurat.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan bakal membangun pasar darurat menyusul terbakarnya Pasar Gubug di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11/2024). Rencananya, pasar akan dibangun di Lapangan Desa Gubug, tak jauh dari Pasar Gubug.
”Merencanakan pemulihan melalui pasar darurat dan pembuatan DED pembangunan pasar. Pasar darurat direncanakan dibangun di Lapangan Desa Gubug,” ujar dia.
Pria yang disapa Danis itu mengatakan, jumlah pedagang di Pasar Umum Gubug sebanyak 1.290 orang. Rinciannya, toko sebanyak 198 unit, los 751 unit, dan dasaran 341 pedagang.
Danis menerangkan, Pasar Umum Gubug memiliki luas 9.838 meter persegi, sedangkan luas bangunan 8.625 meter persegi.
Adapun penyebab kebakaran itu diduga berasal dari dalam pasar bagian utara sebelah timur, tepatnya dari pedagang dasaran.
”Kejadian tersebut diketahui oleh petugas keamanan Pasar Gubug bersama warga lainnya yang berdomisili di sebelah timur pasar,” kata dia.
Saat kejadian, petugas keamanan bersama warga berusaha memadamkan api dengan APAR di Pasar Gubug dan alat seadanya. Kemudian datang mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Grobogan dan Demak, total sejumlah 11 unit.
”Taksiran nilai kerugian sebesar Rp 47,2 miliar lebih,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pasar Gubug terbakar hebat pada Senin (4/11/2024) malam jelang dini hari. Video kebakaran Pasar Gubug itu banyak bertebaran dan viral di media sosial.
Bupati Grobogan Sri Sumarni telah meninjau lokasi pasar terbakar, pagi tadi. Para pedagang pun curhat dan menginginkan pasar darurat.
Editor: Dani Agus
