Para pedagang bersikeras berpendapat demikian karena di sudut pasar titik awal munculnya api tidak ada sumber listrik.
”Semua pedagang bilang penyebabnya dibakar dengan sengaja. Mereka marah semua, ibu-ibu menangis. Wajar, ruginya ratusan juta. Menurut pedagang, di pojokan tidak ada sumber listrik atau meteran. Pedagang ngeyel, tidak ada listrik di pojokan,” katanya, Rabu (6/11/2024).
Selain itu, para pedagang bahkan berencana melaporkan petugas yang berjaga malam. Sebab, dianggap lalai hingga terjadi kebakaran. Sebab, pada saat pasar tutup, semua pintu ditutup.
”Pedagang berencana melaporkan petugas yang jaga malam itu, yang lalai malah terjadi kebakaran. Kita ditarik iuran. Yang jaga 3-4 orang, di dalam. Semua pintu ditutup, gerbang juga dikunci,” imbuhnya.
AN, pedagang lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Meski begitu, dugaan mereka tidak memiliki bukti yang cukup.
”Kita menduganya ke sana (dibakar dengan sengajar, red). Tapi ya itu, tidak ada bukti,” ujar dia.
Murianews, Grobogan – Sejumlah pedagang menduga kebakaran Pasar Gubug di Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah disengaja. Sebab, di titik awal api tidak ada potensi terjadi korsleting listrik.
RY, salah satu pedagang di Pasar Gubug mengatakan, seluruh pedagang sepakat bahwa pasar tempat mereka mencari nafkah dibakar dengan sengaja.
Para pedagang bersikeras berpendapat demikian karena di sudut pasar titik awal munculnya api tidak ada sumber listrik.
”Semua pedagang bilang penyebabnya dibakar dengan sengaja. Mereka marah semua, ibu-ibu menangis. Wajar, ruginya ratusan juta. Menurut pedagang, di pojokan tidak ada sumber listrik atau meteran. Pedagang ngeyel, tidak ada listrik di pojokan,” katanya, Rabu (6/11/2024).
Selain itu, para pedagang bahkan berencana melaporkan petugas yang berjaga malam. Sebab, dianggap lalai hingga terjadi kebakaran. Sebab, pada saat pasar tutup, semua pintu ditutup.
”Pedagang berencana melaporkan petugas yang jaga malam itu, yang lalai malah terjadi kebakaran. Kita ditarik iuran. Yang jaga 3-4 orang, di dalam. Semua pintu ditutup, gerbang juga dikunci,” imbuhnya.
AN, pedagang lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Meski begitu, dugaan mereka tidak memiliki bukti yang cukup.
”Kita menduganya ke sana (dibakar dengan sengajar, red). Tapi ya itu, tidak ada bukti,” ujar dia.
Sementara itu, Kapolsek Gubug AKP Sunarto menjelaskan, kasus kebakaran tersebut telah diambil alih oleh Polres Grobogan. Sepengetahuannya, sudah ada beberapa saksi yang diperiksa. Sementara, hasil Labfor belum selesai sehingga belum bisa diumumkan ke publik.
Sebelumnya diberitakan, Pasar Gubug terbakar hebat pada Senin (4/11/2024) malam hingga Selasa (5/11/2024) ini hari. Akibatnya, sebanyak 1.290 orang pedagang di pasar itu kehilangan dagangannya.
Mereka terdiri dari pemilik toko sebanyak 198 unit, los 751 unit, dan dasaran 341 unit. Pasar Gubug memiliki luas total 9.838 m2 dengan luas bangunan 8.625 m2. Adapun kerugian dari kebakaran itu mencapai Rp 47,3 miliar.
Editor: Supriyadi