Sosok perempuan itu diketahui bernama Warni (76), warga Dusun Sendang RT 02/RW 08, Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon. Ciri-ciri yang dapat dikenali keluarga antara lain yakni korban memakai giwang atau anting warna kuning keemasan.
Kapolsek Pulokulon AKP Marmin menjelaskan, selain berhasil mengungkap identitas korban, pihaknya juga mendapatkan kronologi kejadian memilukan tersebut. Dia mengatakan, sebelum tertabrak kereta, ada pekerja kereta api yang melihat korban.
”Tiga orang saksi melihat korban berjalan kaki di tengah rel. Mereka sudah meneriaki korban agar segera minggir. Saksi sempat akan mengejar korban agar minggir, namun kereta sudah terlalu dekat. Akkhirnya korban pun tertabrak,” ungkapnya, Kamis (21/11/2024).
Kapolsek menyebut, korban terseret hingga sekitar 70 meter dari titik dia tertabrak. Para saksi yang merupakan pekerja KAI itu kemudian mengecek kondisi korban. Dari situ mereka yakin bahwa korban sudah meninggal dunia.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Pulokulon. Petugas Polsek Pulokulon bersama Inafis Polres Grobogan pun kemudian mengecek lokasi.
Kondisi korban yang sudah mengenaskan membuatnya sulit dikenali. Bahkan, melalui sidik jarinya sekalipun. Beberapa saat kemudian, muncul warga Dusun Sendang, Desa Tuko, Pulokulon yang melaporkan kehilangan keluarganya.
”Warga itu kemudian mengecek korban tanpa identitas di RSUD Purwodadi. Dari situlah diketahui, korban merupakan anggota keluarga yang sedang dicari. Selanjutnya, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” bebernya.
Murianews, Grobogan – Pihak kepolisian berhasil mengungkap identitas perempuan yang meninggal tertabrak kereta di Kecamatan Pulokulon, Kabuaten Grobogan, Jawa Tengah pada Rabu (20/11/2024) kemarin.
Sosok perempuan itu diketahui bernama Warni (76), warga Dusun Sendang RT 02/RW 08, Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon. Ciri-ciri yang dapat dikenali keluarga antara lain yakni korban memakai giwang atau anting warna kuning keemasan.
Kapolsek Pulokulon AKP Marmin menjelaskan, selain berhasil mengungkap identitas korban, pihaknya juga mendapatkan kronologi kejadian memilukan tersebut. Dia mengatakan, sebelum tertabrak kereta, ada pekerja kereta api yang melihat korban.
”Tiga orang saksi melihat korban berjalan kaki di tengah rel. Mereka sudah meneriaki korban agar segera minggir. Saksi sempat akan mengejar korban agar minggir, namun kereta sudah terlalu dekat. Akkhirnya korban pun tertabrak,” ungkapnya, Kamis (21/11/2024).
Kapolsek menyebut, korban terseret hingga sekitar 70 meter dari titik dia tertabrak. Para saksi yang merupakan pekerja KAI itu kemudian mengecek kondisi korban. Dari situ mereka yakin bahwa korban sudah meninggal dunia.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Pulokulon. Petugas Polsek Pulokulon bersama Inafis Polres Grobogan pun kemudian mengecek lokasi.
Kondisi korban yang sudah mengenaskan membuatnya sulit dikenali. Bahkan, melalui sidik jarinya sekalipun. Beberapa saat kemudian, muncul warga Dusun Sendang, Desa Tuko, Pulokulon yang melaporkan kehilangan keluarganya.
”Warga itu kemudian mengecek korban tanpa identitas di RSUD Purwodadi. Dari situlah diketahui, korban merupakan anggota keluarga yang sedang dicari. Selanjutnya, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan tertabrak kereta barang jurusan Stasiun Kalimas Surabaya-Tanjung Priok Jakarta, di Pulokulon, pada Rabu (20/11/2024) dini hari.
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan, pihaknya menyampaikan duka cita yang mendalam dan merasa prihatin dengan kejadian tersebut.
Pihaknya pun mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain, berjalan atau melakukan aktivitas di jalur kereta api karena merupakan area berbahaya.
Editor: Dani Agus