Jalanan memang sudah bisa dilewati, namun masih banyak lumpur di bagian tengah jalan. Hal itu membuat jalanan licin. Kendaraan yang melintas, khususnya roda dua mesti memelankan lajunya agar tak terpeleset.
Di beberapa titik, gunungan lumpur masih tampak di depan rumah warga. Gang-gang masuk di sekitaran juga masih penuh dengan lumpur.
Padahal, ratusan relawan sebelumnya sudah dikerahkan untuk membersihkan lumpur-lumpur itu. Bahkan, alat berat sudah terus bekerja untuk membersihkan lumpur-lumpur itu.
Namun, material yang datang bersama air bah akibat tanggul jebol itu belum benar-benar bisa dibersihkan. Perlu upaya lebih keras untuk membersihkan jalan berlumpur ini.
Tanggul Sungai Tuntang jebol di empat titik pertama kali terjadi pada Selasa (21/1/2025) pagi. Banjir langsung menghanyutkan puluhan rumah dan merusak puluhan lainnya.
Banjir kemudian surut. Namun ternyata beberapa hari berikutnya terjadi banjir lagi yang makin menyengsarakan warga.
Murianews, Grobogan – Gunungan lumpur masih menghiasi jalanan di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah hingga Kamis (6/2/2025). Padahal, banjir akibat tanggul Sungai Tuntang yang jebol itu sudah berlalu dua pekan sebelumnya.
Jalanan memang sudah bisa dilewati, namun masih banyak lumpur di bagian tengah jalan. Hal itu membuat jalanan licin. Kendaraan yang melintas, khususnya roda dua mesti memelankan lajunya agar tak terpeleset.
Di beberapa titik, gunungan lumpur masih tampak di depan rumah warga. Gang-gang masuk di sekitaran juga masih penuh dengan lumpur.
Padahal, ratusan relawan sebelumnya sudah dikerahkan untuk membersihkan lumpur-lumpur itu. Bahkan, alat berat sudah terus bekerja untuk membersihkan lumpur-lumpur itu.
Namun, material yang datang bersama air bah akibat tanggul jebol itu belum benar-benar bisa dibersihkan. Perlu upaya lebih keras untuk membersihkan jalan berlumpur ini.
Tanggul Sungai Tuntang jebol di empat titik pertama kali terjadi pada Selasa (21/1/2025) pagi. Banjir langsung menghanyutkan puluhan rumah dan merusak puluhan lainnya.
Banjir kemudian surut. Namun ternyata beberapa hari berikutnya terjadi banjir lagi yang makin menyengsarakan warga.
Sungai Tuntang...
Sungai Tuntang kembali penuh, sedangkan tanggul belum rampung diperbaiki. Banjir kembali melanda ratusan rumah warga Desa Baturagung pada Sabtu (25/2/2025).
Warga kemudian terpaksa mengungsi di Balaidesa setempat hingga di masjid.
Kades Baturagung Mubasir mengatakan, saat ini sudah tidak ada pengungsi di balai desa maupun di masjid. Mereka yang rumahnya hanyut untuk sementara tinggal di rumah saudaranya.
"Kami dorong mereka untuk tinggal di tempat saudaranya atau di rumah yang kosong. Pengungsi sudah tidak ada," kata dia.
Meski demikian, dari pantauan Murianews, di depan masjid di Dusun Mintreng masih terdapat tenda BPBD. Namun, memang sudah tidak tampak pengungsi.
Kades menambahkan, warganya yang menjadi korban banjir memang sudah banyak menerima bantuan. Tetapi pihaknya masih berharap menerima bantuan, khususnya bagi mereka yang rumahnya hanyut terbawa air bah.
Editor: Budi Santoso