Menurut kapolsek, nanek tersebut tidak termasuk sangat miskin. Sebab, setiap sepekan sekali, nenek itu mendapatkan kiriman uang dari anaknya yang bekerja di Jakarta. Hanya, memang sehari-hari nenek itu bekerja mencari barang bekas.
”Anaknya di Jakarta itu setiap seminggu sekali kirim uang. Dititipkan ke tetangganya. Pekerjaannya, setahu kami hanya swasta, apakah kuli atau yang lain belum kami dalami lagi,” ujar dia.
Meski begitu, pihaknya saat menyambangi rumah nenek itu juga sekaligus memberikan sembako. Sehingga, bisa sedikit membantu nenek tersebut.
Murianews, Grobogan – Seorang nenek disabilitas di Desa Gaji, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bernama Juminah kehilangan uang jutaan rupiah. Uang tersebut diduga dicuri orang.
Saat ini kabar hilangnya uang nenek Juminah itu viral di media sosial. Polisi pun langsung turun tangan menyelidiki kasus tersebut.
Kapolsek Tegowanu Polres Grobogan AKP Setyo Budi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan. Namun, lansia yang tinggal sebatang kara itu tidak dapat menjawab dengan jelas.
”Kami sudah mengonfirmasi langsung ke rumah yang bersangkutan. Tapi beliau tidak bisa menjelaskan jumlahnya, hanya tahu uangnya warnanya merah dan biru. Akhirnya kita tanya tetangga yang katanya tahu soal uang yang dicuri itu,” katanya, Senin (3/3/2025).
AKP Setyo Budi menambahkan, tetangga itu mengaku tahu jumlah uang yang dicuri karena sempat membantu menghitung. Menurut tetangga itu, uang yang dicuri totalnya sebesar Rp 11 juta, kejadian pertama Rp 3 juta dan kedua saat ini Rp 8 juta.
”Tetangganya sudah kita mintai keterangan. Katanya, tahu jumlah uangnya karena ikut menghitung,” terangnya
Kapolsek menyebut, uang nenek itu sendiri sudah pernah dicuri, namun tetap menolak uangnya dititipkan ke tetangga. Padahal, tetangga hingga kepada desa setempat sudah menawari nenek itu.
”Tetangga sampai kades sudah menawari agar uangnya dititipkan. Tapi dia tidak mau, uangnya tetap disimpan sendiri. Padahal, dulu sudah pernah kehilangan. Lebih dari setahun lalu, sudah lama,” imbuhnya.
Kiriman uang...
Menurut kapolsek, nanek tersebut tidak termasuk sangat miskin. Sebab, setiap sepekan sekali, nenek itu mendapatkan kiriman uang dari anaknya yang bekerja di Jakarta. Hanya, memang sehari-hari nenek itu bekerja mencari barang bekas.
”Anaknya di Jakarta itu setiap seminggu sekali kirim uang. Dititipkan ke tetangganya. Pekerjaannya, setahu kami hanya swasta, apakah kuli atau yang lain belum kami dalami lagi,” ujar dia.
Meski begitu, pihaknya saat menyambangi rumah nenek itu juga sekaligus memberikan sembako. Sehingga, bisa sedikit membantu nenek tersebut.
Editor: Supriyadi
