Sejak pembentukan BUMDes sampai hari ini, Sendang Coyo terus direnovasi hingga fasilitasnya semakin lengkap. Pengunjung pun makin betah berlama-lama di salah satu wisata alam legendaris di Grobogan ini.
Dari sebelumnya hanya 10 sampai 15 orang per hari, kemudian menjadi ratusan per hari. Pada hari libur, sampai 800 bahkan seribuan pengunjung per hari.
”Dulu waktu kita tangani pertama, sehari 10 sampai 15 orang. Sekarang sudah ratusan orang. Jadi banyak sekali kenaikannya. Kalau Minggu sampai 800-an, bahkan untuk hari-hari libur di atas 1.000 per hari,” imbuhnya.
Meski begitu, karena saat ini masih musim hujan, kunjungan tidak begitu seramai ketika kemarau. Lebih-lebih pada saat Ramadan seperti sekarang ini.
”Untuk hujan-hujan seperti ini, tidak terlalu ramai,” katanya.
Murianews, Grobogan – Wisata Sendang Coyo yang berada di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus bersolek. Imbasnya, jumlah kunjungan wisatawan jadi melonjak.
Ketua BUMDes Pesona Desa Mlowokarangtalun Twi Widodo mengungkapkan, Sendang Coyo mulai dikelola BUMDes yang dipimpinnya itu sejak 2018. Setelah benar-benar dikelola, pengunjung pun meningkat tajam.
Sejak pembentukan BUMDes sampai hari ini, Sendang Coyo terus direnovasi hingga fasilitasnya semakin lengkap. Pengunjung pun makin betah berlama-lama di salah satu wisata alam legendaris di Grobogan ini.
”BUMDes ini baru berdiri 2018. Sebelumnya Sendang Coyo, ya terbengkalai. Setelah punya BUMDes, dipelihara semuanya. Dampaknya luar biasa,” ujar dia.
Dari sebelumnya hanya 10 sampai 15 orang per hari, kemudian menjadi ratusan per hari. Pada hari libur, sampai 800 bahkan seribuan pengunjung per hari.
”Dulu waktu kita tangani pertama, sehari 10 sampai 15 orang. Sekarang sudah ratusan orang. Jadi banyak sekali kenaikannya. Kalau Minggu sampai 800-an, bahkan untuk hari-hari libur di atas 1.000 per hari,” imbuhnya.
Meski begitu, karena saat ini masih musim hujan, kunjungan tidak begitu seramai ketika kemarau. Lebih-lebih pada saat Ramadan seperti sekarang ini.
”Untuk hujan-hujan seperti ini, tidak terlalu ramai,” katanya.
Berdampak ke Pendapatan Desa...
Secara keseluruhan, setelah Sendang Coyo dikelola BUMDes yang dipimpinnya, ada peningkatan ekonomi dari masyarakat sekitar. Hal itu setelah ada renovasi seperti di bagian kolam renangnya, gazebo, hingga ruang pertemuan.
”Dari segi ekonomi, kuliner, berdampak ke pendapatan desa. Bagi kehidupan masyarakat, wisata ini berdampak bagus sekali,” bebernya.
Tri mengatakan, pihaknya melakukan penataan secara keseluruhan, termasuk terkait budaya yang lekat dengan Sendang Coyo seperti 1 Sura. Dengan begitu, pengunjung akan semakin terpikat dengan Sendang Coyo.
”Soal ritual, semuanya ditata. Budaya-budaya yang dulu hampir hilang, 1 Sura, sekarang mulai dihidupkan kembali. Sehingga pengunjungnya luar biasa karena tertarik,” tambahnya.
Dia menerangkan, kendati terdapat banyak renovasi yang dilakukannya, namun pihaknya tetap tidak menaikkan tarif bagi pengunjung. Harga tiket tetap Rp 5 ribu per pengunjung.
Editor: Dani Agus