Apalagi, Gubernur hasil Pilkada 2024 itu meminta agar penambalan tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan itu bisa rampung Rabu (12/3/2025) hari ini.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Alam (OP SDA) IV BBWS Pemali Juana Heri Santoso menjelaskan, sejumlah bulldozer dan ekskavator langsung bergerak cepat melakukan pengurukan lahan tanah untuk menambal tanggul yang jebol.
”Kami akan melakukan penutupan aliran air yang masuk ke dalam jebolan tanggul sementara dengan material sekitar,” kata dia.
Setelah tertutup sempurna, timbunan tanah itu akan diperkuat dengan pancang glugu, bambu dan geotekstil.
Heri menambahkan, pihaknya akan membangun tanggul setinggi 7 meter dengan panjang bawah 30 meter dan panjang atas 5 meter. Konstruksi tanggul tersebut berupa tanah padat berbentuk seperti segitiga trapesium.
Di lapisan bagian bawah tanggul dibangun susunan pancang bambu yang diperkuat dengan bambu melintang. Di atasnya, ada susunan jumbo bag tiga lapis yang diperkuat tanah timbunan yang dibungkus geotekstil dan pancang glugu.
”Kemudian lapisan paling atas adalah timbunan tanah,” katanya.
Murianews, Grobogan – Penambalan tanggul Sungai Tuntang yang jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan dikebut. Itu setelah Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menginstruksikan penanganannya saat mengecek jebolan sungai itu, Selasa (11/3/2025) kemarin.
Apalagi, Gubernur hasil Pilkada 2024 itu meminta agar penambalan tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan itu bisa rampung Rabu (12/3/2025) hari ini.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Alam (OP SDA) IV BBWS Pemali Juana Heri Santoso menjelaskan, sejumlah bulldozer dan ekskavator langsung bergerak cepat melakukan pengurukan lahan tanah untuk menambal tanggul yang jebol.
”Kami akan melakukan penutupan aliran air yang masuk ke dalam jebolan tanggul sementara dengan material sekitar,” kata dia.
Setelah tertutup sempurna, timbunan tanah itu akan diperkuat dengan pancang glugu, bambu dan geotekstil.
Heri menambahkan, pihaknya akan membangun tanggul setinggi 7 meter dengan panjang bawah 30 meter dan panjang atas 5 meter. Konstruksi tanggul tersebut berupa tanah padat berbentuk seperti segitiga trapesium.
Di lapisan bagian bawah tanggul dibangun susunan pancang bambu yang diperkuat dengan bambu melintang. Di atasnya, ada susunan jumbo bag tiga lapis yang diperkuat tanah timbunan yang dibungkus geotekstil dan pancang glugu.
”Kemudian lapisan paling atas adalah timbunan tanah,” katanya.
Sebabkan Banjir...
Seperti diberitakan, tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Gubug, jebol lagi pada Minggu (9/3/2025) pagi dengan lebar sekitar 30 meter. Akibatnya, banjir kembali melanda desa setempat dan sekitarnya.
Desa dengan dampak terparah yakni Ringinkidul, dengan sekitar 650 rumah tergenang. Titik terdalam genangan di desa ini diperkirakan sempat mencapai 1,5 meter.
Update terbaru, diperkirakan ada lebih dari seribu warga yang mengungsi, dengan mayoritas warga Ringinkidul. Mereka menempati balaidesa hingga rumah ibadah, namun mayoritas berada di rumah saudara dan tetangga.
Luberan air akibat jebolan tersebut melintasi hingga enam desa bahkan lebih. Selain Baturagung dan Ringinkidul, desa terdampaknya yakni Tambakan dan Tlogomulyo di Kecamatan Gubug, hingga Pepe, Cangkring, dan Tunjungharjo di Kecamatan Tegowanu.
Editor: Zulkifli Fahmi