Pilu, Wanita Paruh Baya di Grobogan Tak Ketahuan Meninggal saat Tidur
Saiful Anwar
Rabu, 12 Maret 2025 16:06:00
Murianews, Grobogan – Seorang wanita paruh baya berinisial S, warga Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meninggal dunia di kamarnya ditemani suaminya yang mengalami gangguan penglihatan akibat penyakit katarak.
Karena kondisinya, ini sang suami tak mengetahui jika istrinya telah dipanggil Sang Pencipta.
Kasi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto menceritakan hal tersebut, Rabu (12/3/2025). Danang mengatakan, kejadian memilukan itu berlangsung pada Rabu pagi tadi.
Wanita paruh baya berusia 57 tahun itu hanya tinggal berdua bersama suaminya TS yang juga berusia 57 tahun di sebuah rumah sederhana.
Sang suami diketahui mengalami gangguan penglihatan sejak beberapa waktu terakhir. Setahu suaminya, istrinya masih tidur sejak semalam.
”Sebenarnya sudah sempat dibangunkan oleh suaminya, tapi istrinya tidak menjawab. Tapi si suami tidak tahu bila istrinya sudah meninggal,” kata dia.
AKP Danang menjelaskan, orang yang pertama kali mengetahui wanita paruh baya itu sudah meninggal yakni anak dan menantunya saat kebetulan berkunjung. Dia mengatakan, TS bercerita kepada anak dan menantunya bahwa sejak malam hari, sang ibu masih tidur.
Saat dibangunkan, tidak ada respon dari korban. Dari situlah, kedua anaknya kemudian mengecek kondisi korban.
Baru diketahui meninggal...
”Anak dan menantu korban kemudian mengecek. Saat itu diketahui bahwa ibunya sudah dalam keadaan meninggal dunia,” bebernya.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tawangharjo dan diteruskan ke Inafis Polres Grobogan. Petugas yang mendapat laporan kejadian tersebut kemudian mendatangi rumah korban bersama-sama dengan tim medis dari Puskesmas setempat.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis, tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan pada tubuh korban. Kemudian diketahui, wanita paruh baya itu memang diketahui memiliki riwayat diabetes.
”Di dalam rumah korban, petugas menemukan beberapa obat diabetes yang dikonsumsi oleh korban. Korban meninggal dunia diduga akibat sakit yang dideritanya,” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah kemudian diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Editor: Anggara Jiwandhana



