”Jika dilaksanakan pekan depan, minimal diperlukan tujuh hari agar tanggul bisa cepat selesai,” katanya.
Wahyu menambahkan, BNPB juga mendorong upaya lain seperti penguatan tanggul, pengerukan sedimentasi. Kemudian, peningkatan tata kelola hutan di daerah hulu agar risiko banjir di masa depan dapat dikurangi.
Seperti diberitakan, tanggul Sungai Tuntang yang jebol sepanjang 30-50 meter mengakibatkan banjir besar melanda Desa Baturagung, Kecamatan Gubug dan sekitarnya. Ratusan warga sempat mengungsi.
Desa sebelah yang terdampak banjir ini antara lain Ringinkidul, Pepe, Cangkring, Tlogomulyo, hingga Tunjungharjo.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) ke Pemprov Jawa Tengah.
Dengan dukungan TMC, penambalan tanggul jebol khususnya di Sungai Tuntang diharapkan bisa segera rampung tanpa kendala hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, permintaan tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di lokasi tanggul jebol baru-baru ini.
Dijelaskannya, TMC rencananya dilakukan di hulu Sungai Tuntang, yakni di kawasan Rawapening, Kabupaten Semarang. Dengan rekayasa cuaca, diharapkan dapat mengurangi kiriman debit air dari hulu Sungai Tuntang.
”Kami sudah melaporkan kepada pimpinan baik tingkat kabupaten provinsi maupun BNPB terkait dengan kondisi saat ini. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BBWS,” ujar dia, Senin (17/3/2025).
Saat ini, kata Wahyu, permintaan TMC tersebut masih dikaji di Pemprov Jateng. Dia tentu berharap segera disetujui sebab TMC bertujuan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem.
Meski belum disetujui, namun perbaikan tanggul jebol tetap jalan terus. Hingga kini, tanggul utama pun sudah berproses dan dalam penyempurnaan.
Wahyu menerangkan, jika rekayasa cuaca disetujui, rencananya akan dilakukan selama 7 hingga 10 hari. Hal itu pun seiring dengan target penyelesaian perbaikan tanggul oleh BBWS Pemali Juana.
Jebolnya sampai 50 Meter...
”Jika dilaksanakan pekan depan, minimal diperlukan tujuh hari agar tanggul bisa cepat selesai,” katanya.
Wahyu menambahkan, BNPB juga mendorong upaya lain seperti penguatan tanggul, pengerukan sedimentasi. Kemudian, peningkatan tata kelola hutan di daerah hulu agar risiko banjir di masa depan dapat dikurangi.
Seperti diberitakan, tanggul Sungai Tuntang yang jebol sepanjang 30-50 meter mengakibatkan banjir besar melanda Desa Baturagung, Kecamatan Gubug dan sekitarnya. Ratusan warga sempat mengungsi.
Desa sebelah yang terdampak banjir ini antara lain Ringinkidul, Pepe, Cangkring, Tlogomulyo, hingga Tunjungharjo.
Penanganan tanggul jebol hingga kini masih berlangsung. Pantauan di lokasi, tanggul yang jebol sudah ditambal, namun masih dilakukan penyempurnaan dan peninggian.
Editor: Dani Agus