TPA Segera Overload, Grobogan Potensi Darurat Sampah Tahun Depan
Saiful Anwar
Selasa, 8 April 2025 11:21:00
Murianews, Grobogan – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah diperkirakan akan mencapai kapasitas maksimum pada tahun depan.
Bila terus dikirimi sampah, TPA akan overload. Dengan kondisi seperti itu, Grobogan akan mengalami darurat sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan Mokamat menjelaskan, TPA akan overload jika pengolahan sampah tidak segera dilakukan. Karenanya, butuh langkah nyata untuk mengurangi volume sampah.
”Saat ini saja setiap harinya TPA menerima sekitar 65 hingga 82 ton sampah. Maka diperkirakan sebelum pertengahan 2026 kami terpaksa menutup TPA dan menghentikan penerimaan sampah baru,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).
Mokamat menambahkan, penutupan TPA berarti masyarakat harus mengelola sampahnya langsung di sumber. Hal ini tentu menjadi kondisi yang tidak diinginkan Pemkab Grobogan.
Sebagai langkah antisipasi, sejak tahun 2024 DLH mulai merancang intensifikasi layanan pengelolaan sampah di seluruh wilayah Grobogan.
Salah satu program utamanya adalah pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) di kawasan TPA.
PDU ini, jelas dia, berfungsi untuk menangani sampah yang masuk ke TPA serta mendukung upaya landfill mining.
Menjadi Kompos...
Yaitu proses menggali kembali timbunan sampah lama untuk mengurangi beban TPA. Dengan cara ini, kapasitas daya tampung TPA dapat ditingkatkan.
”Material hasil penggalian landfill akan dipilah melalui sistem pengayakan untuk menghasilkan tiga kategori. Yakni, plastik, nonplastik, dan bahan organik seperti kompos,” imbuhnya.
Adapun sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual nantinya akan diolah melalui metode pirolisis menjadi bahan bakar minyak (BBM) setara dexlite, yang disebut petazol. BBM tersebut bisa digunakan untuk mesin pertanian.
Sementara itu, bahan organik akan diproses menjadi kompos untuk keperluan pertanian atau budidaya maggot.
”Dengan cara ini, DLH berharap beban TPA bisa berkurang secara signifikan dan masalah sampah di Grobogan dapat ditangani secara lebih berkelanjutan,” tandasnya.
Editor: Dani Agus



