Kabid Pecegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan Masrichan mengatakan, sebagian warga tersebut mengungsi ke tempat saudara. Namun, mayoritas masih bertahan di rumah masing-masing.
”Belum mau mengungsi. Hanya sebagian mengungsi ke rumah saudara yang rumahnya agak tinggi,” ujar dia.
”Kondisi terakhir, alat berat satu unit dikerahkan untuk penutupan tanggul dan empat pompa untuk pengurangan debit air,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengungkapkan, genangan banjir sudah menurun dibanding sebelumnya. Kini, ketinggian genangan menyisakan 15 cm saja.
”Air mengalami penurunan, dari sebelumnya sekitar satu meter, sekarang ketinggiannya 15 cm,” ujar dia.
Murianews, Grobogan – Banjir di Desa Tanggirejo dan Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sudah memasuki hari keempat, sejak Jumat (16/5/2025) hingga Senin (19/5/2025). Sebagian warga akhirnya mengungsi.
Kabid Pecegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan Masrichan mengatakan, sebagian warga tersebut mengungsi ke tempat saudara. Namun, mayoritas masih bertahan di rumah masing-masing.
”Belum mau mengungsi. Hanya sebagian mengungsi ke rumah saudara yang rumahnya agak tinggi,” ujar dia.
Masrichan memastikan, pihaknya terus mengoptimalkan pemompaan genangan agar banjir di pemukiman dan persawahan warga segera surut.
”Kondisi terakhir, alat berat satu unit dikerahkan untuk penutupan tanggul dan empat pompa untuk pengurangan debit air,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengungkapkan, genangan banjir sudah menurun dibanding sebelumnya. Kini, ketinggian genangan menyisakan 15 cm saja.
”Air mengalami penurunan, dari sebelumnya sekitar satu meter, sekarang ketinggiannya 15 cm,” ujar dia.
Pihaknya pun terus membantu logistik warga dengan pendirian dua dapur umum. Sementara, jebolan tanggul belum tertutup.
Sebelumnya...
Diberitakan sebelumnya, banjir melanda Desa Tanggirejo dan Sukorejo di Kecamatan Tegowanu. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi disertai kiriman air dari hulu Sungai Renggong hingga tanggul sungai itu jebol
Selain dua desa itu, banjir juga melanda Kecamatan Tanggungharjo, Gubug. Kendati demikian, Desa Sukorejo menjadi titik dengan dampak terparah akibat jebolnya tanggul Sungai Renggong sepanjang sekitar 15 meter.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bergerak cepat untuk segera melakukan penanganan dengan menambal tanggul tersebut.
Unit Teknik Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana pun langsung menurunkan alat berat untuk memperbaiki tanggul Sungai Renggong yang jebol.
Ditargetkan, perbaikan tanggul itu dapat rampung dalam waktu 10 hari. Selain penambalan, pihaknya akan memperkuat struktur tanggul agar kejadian serupa tidak terulang.
Editor: Zulkifli Fahmi