Pihaknya masih berupaya mengurangi genagan banjir dengan mengoptimalkan pompa. Selain itu, penambalan tanggul Sungai Renggong yang jebol juga terus dilakukan.
Murianews, Grobogan – Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah belum surut hingga Rabu (21/5/2025).
Dalam laporan BPBD Grobogan, ada 1.181 jiwa terdampak dan 255 orang mengungsi akibat bencana banjir kali ini. Para pengungsi berada di tempat saudara hingga di GOR desa setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menjelaskan, warga yang berrtahan di rumah ada 926 orang. Sedangkan yang mengungsi di rumah saudara ada 115 orang.
”Desa terdampak di Kecamatan Tegowanu ada tiga desa, Tanggirejo, Sukorejo, dan Medani. Yang di Gor Tanggirejo ada 76 orang, di masjid Dusun Grajegan ada 14 orang, di tanggul Grajegan sebelah utara ada 34 orang, di rumah Pak Tomo ada 16 orang,” ujar dia.
Ratusan warga akhirnya dievakuasi untuk mengungsi setelah banjir meningkat signifikan, Senin (19/5/2025) malam lalu. Banjir meningkat hingga ketinggian 1,5 meter menyusul hujan deras dan tanggul jebol belum teratasi.
Per Rabu hari ini, ratusan rumah masih merendam pemukiman warga empat dusun di Desa Tanggirejo. Rinciannya, Dusun Jetak sebanyak 70 rumah, Dusun Kedukombo sebanyak 130 rumah, Dusun Jati sebanyak 150 Rumah, dan Dusun Grajegan sebanyak 40 rumah.
Terhadap warga terdampak, pihaknya juga terus mendistribusikan bantuan logistik hingga pelayanan kesehatan. Sehingga, kebutuhan warga dipastikan tercukupi.
Genangan Banjir...
Wahyu memaparkan, banjir masih menggenangi pemukiman warga kendati ketingian air sudah mengalami penurunan. Kini, banjir masih setinggi 75 cm hingga satu meter.
Pihaknya masih berupaya mengurangi genagan banjir dengan mengoptimalkan pompa. Selain itu, penambalan tanggul Sungai Renggong yang jebol juga terus dilakukan.
Selain di Kecamatan Tegowanu, banjir diketahui juga melanda di sejumlah kecamatan lain seperti Gubug, Godong, dan Karangrayung. Namun umumnya hanya lahan pertanian yang tergenang, alias tak sampai menggenangi pemukiman warga.
Editor: Zulkifli Fahmi
