Adapun sekolah sasaran antara lain SDN 5 Purwodadi, SMPN 1 Purwodadi dan SMPN 6 Purwodadi.
Kepala SPPG Rumah Kreatif Grobogan Verliana Dhita mengungkapkan, sebenarnya pihaknya sudah bisa mendistribusikan MBG per Senin (9/6/2025) kemarin. Namun karena kemarin masih libur, porsi pertama diberikan Selasa hari ini.
Dhita menambahkan, menu hari pertama MBG kali ini terdiri dari nasi, orak-arik telur saus tiram, tempe omelet, dan tumis sawi.
Dijelaskannya, seluruh menu disusun oleh seorang ahli gizi agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak-anak usia sekolah.
”Untuk TK dan SD, kami anggarkan Rp 10 ribu per porsi, sementara SMP atau yang dewasa Rp 15 ribu. Menu setiap hari akan berbeda dan selalu dikonsultasikan dengan ahli gizi kami,” jelasnya.
Murianews, Grobogan – Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah akhirnya bertambah. Yakni, dapur MBG di Rumah Kreatif Grobogan.
Per Selasa (10/6/2025) hari ini, Sentra Pemberdayaan Pangan Gizi (SPPG) di Rumah Kreatif Grobogan mulai mendistribusikan 1.675 porsi MBG ke sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Purwodadi.
Adapun sekolah sasaran antara lain SDN 5 Purwodadi, SMPN 1 Purwodadi dan SMPN 6 Purwodadi.
Kepala SPPG Rumah Kreatif Grobogan Verliana Dhita mengungkapkan, sebenarnya pihaknya sudah bisa mendistribusikan MBG per Senin (9/6/2025) kemarin. Namun karena kemarin masih libur, porsi pertama diberikan Selasa hari ini.
Dhita menambahkan, menu hari pertama MBG kali ini terdiri dari nasi, orak-arik telur saus tiram, tempe omelet, dan tumis sawi.
Dijelaskannya, seluruh menu disusun oleh seorang ahli gizi agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak-anak usia sekolah.
”Untuk TK dan SD, kami anggarkan Rp 10 ribu per porsi, sementara SMP atau yang dewasa Rp 15 ribu. Menu setiap hari akan berbeda dan selalu dikonsultasikan dengan ahli gizi kami,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya akhirnya mendapatkan izin dari Badan Gizi Nasional (BGN) setelah rangkaian persyaratan terpenuhi. Persyaratan utama adalah, dapur produksi harus memenuhi standar.
Harus Lolos Izin BGN...
”Sebelum bisa beroperasi, dapur harus lolos izin BGN. Baru kemudian dilanjutkan pengurusan izin ke Dinas Kesehatan, Polres, hingga Kodim,” imbuh dia.
Total ada sebanyak 49 pekerja yang dilibatkan dalam kegiatan produksi dan distribusi MBG. Mulai, dari tenaga dapur, pengemasan, hingga logistik. Dia memastikan, seluruh pekerja adalah warga setempat.
Ditambahkan, saat ini merupakan tahap awal dari rencana jangka panjang. Ke depan, jumlah porsi akan ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal mencapai 4.000 porsi.
Dhita berharap program tersebut tak hanya membantu pemenuhan gizi anak-anak di sekolah. Namun, juga dapat memberikan inspirasi bagi orang tua untuk menu harian di rumah.
”Harapan kami, anak-anak semakin terpenuhi gizinya, dan menu yang kami sajikan bisa menjadi inspirasi bagi keluarga di rumah,” pungkasnya.
Editor: Dani Agus