Kegiatan itu rencananya digelar Kamis, 26 Juni 2025 di Aula Dinarpusda Grobogan. Adapun pendaftaran peserta telah dibuka hingga 25 Juni 2025 pukul 23.59 WIB. Namun, kuota dibatasi hanya untuk 50 peserta pertama yang memenuhi syarat.
Kepala Dinarpusda Grobogan Supriyanto mengatakan, lomba ditujukan bagi siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD atau MI dan sederajat, baik sekolah negeri maupun swasta. Lomba mengangkat tema ”Merawat Warisan Budaya Lewat Tutur”.
”Kalau tahun sebelumnya untuk siswa SMP sederajat, kali ini kami gelar untuk siswa SD sederajat,” kata dia, Jumat (13/6/2025).
Supriyanto menambahkan, lomba bersifat perorangan dengan tema cerita seputar kepahlawanan atau legenda rakyat. Meski bersifat perorangan, peserta wajib melampirkan surat persetujuan dari kepala sekolah saat mendaftar.
Ia menjelaskan, melalui lomba itu, pihaknya ingin menanamkan nilai-nilai budaya pada anak sejak dini. Selain itu, pihaknya ingin anak-anak tidak hanya mampu membaca, tapi juga memiliki kemampuan bertutur yang baik.
”Melalui cerita rakyat dan kisah kepahlawanan, mereka bisa belajar karakter luhur seperti keberanian, kejujuran, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Murianews, Grobogan – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Dinarpusda) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus mendorong minat baca masyarakat. Salah satunya dengan mengelar lomba bercerita bertajuk ”Lomba Bertutur 2025”.
Kegiatan itu rencananya digelar Kamis, 26 Juni 2025 di Aula Dinarpusda Grobogan. Adapun pendaftaran peserta telah dibuka hingga 25 Juni 2025 pukul 23.59 WIB. Namun, kuota dibatasi hanya untuk 50 peserta pertama yang memenuhi syarat.
Kepala Dinarpusda Grobogan Supriyanto mengatakan, lomba ditujukan bagi siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD atau MI dan sederajat, baik sekolah negeri maupun swasta. Lomba mengangkat tema ”Merawat Warisan Budaya Lewat Tutur”.
”Kalau tahun sebelumnya untuk siswa SMP sederajat, kali ini kami gelar untuk siswa SD sederajat,” kata dia, Jumat (13/6/2025).
Supriyanto menambahkan, lomba bersifat perorangan dengan tema cerita seputar kepahlawanan atau legenda rakyat. Meski bersifat perorangan, peserta wajib melampirkan surat persetujuan dari kepala sekolah saat mendaftar.
Ia menjelaskan, melalui lomba itu, pihaknya ingin menanamkan nilai-nilai budaya pada anak sejak dini. Selain itu, pihaknya ingin anak-anak tidak hanya mampu membaca, tapi juga memiliki kemampuan bertutur yang baik.
”Melalui cerita rakyat dan kisah kepahlawanan, mereka bisa belajar karakter luhur seperti keberanian, kejujuran, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Tumbuhkan Minat Baca...
Ia berharap, lomba tersebut dapat menjadi sarana efektif guna menumbuhkan minat baca dan literasi budaya di kalangan pelajar. Selain melatih keberanian tampil, kegiatan itu juga mendorong anak-anak untuk memahami kekayaan cerita rakyat Indonesia.
”Kami harap lomba ini bisa menjadi wadah anak-anak untuk menggali potensi dan mengenal budaya lewat bertutur,” kata Supriyanto.
Pihaknya pun mengimbau agar sekolah-sekolah untuk segera mendaftarkan siswa-siswinya agar tidak kehabisan kuota. Karena hanya dibatasi 50 peserta awal yang telah memenuhi syarat.
Ia membeberkan, para pemenang akan mendapatkan piala, piagam, dan uang pembinaan. Juara I akan mendapat Rp 5 juta, Juara II Rp 4 juta, Juara III Rp 3 juta. Sementara Juara Harapan I, II, dan III masing-masing akan mendapat Rp 2 juta, Rp 1,5 juta, dan Rp 1 juta.
Editor: Zulkifli Fahmi