Murianews, Grobogan – Sebanyak 53 peserta akan mengikuti ajang Pemilihan Mas dan Mbak Grobogan 2025. Mereka ini terdiri 19 putra dan 34 putri dan berasal dari berbagai latar belakang.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Grobogan Siswo Hadi Wijoyo mengungkapkan, para peserta berasal dari pelajar, mahasiswa hingga umum.

Event rutin tersebut merupakan program tahunan sebagai bagian dari upaya pengembangan potensi generasi muda di bidang pariwisata.

”Audisi diselenggarakan di Candi Joglo Purwodadi pada Minggu (15/6/2025) kemarin. Untuk rangkaian kegiatan menuju grandfinal masih cukup panjang. Para peserta harus mengikuti sejumlah tahapan penilaian, termasuk pembekalan, sesi wawancara, uji bakat, dan kunjungan ke berbagai destinasi wisata,” ujar dia, Senin (16/6/2025).

Siswo menambahkan, kunjungan wisata tersebut tentu bukan sekadar jalan-jalan, tapi bagian dari proses penilaian. Para peserta harus mampu memahami potensi wisata lokal dan mempresentasikannya dengan baik.

”Ini penting karena nantinya yang terpilih menjadi Mas dan Mbak Grobogan akan menjadi duta wisata daerah,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, selama proses seleksi, panitia dan tim juri akan menilai tidak hanya penampilan dan kemampuan komunikasi peserta. Namun juga wawasan mereka tentang Grobogan, termasuk budaya, sejarah, dan potensi pariwisata yang ada.

”Diharapkan, para finalis memiliki kecakapan dalam mempromosikan Grobogan ke tingkat yang lebih luas,” katanya.

Promosikan Wisata Daerah...  

Siswo mengatakan, dari 53 peserta, akan disaring menjadi 15 pasang terbaik yang berhak melaju ke grandfinal. Adapun acara puncak tersebut dijadwalkan berlangsung pada 12 Juli 2025 di Gedung Dewi Sri Purwodadi.

Di malam grandfinal nanti, para finalis akan diuji dalam berbagai kategori, termasuk sesi tanya jawab langsung dengan dewan juri.

”Yang terpilih nantinya tidak hanya menjadi ikon, tetapi juga diharapkan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan promosi wisata daerah. Karena itu, proses seleksi dilakukan sebaik mungkin,” bebernya.

Editor: Dani Agus