Pengungsi lainnya Erna, mengungsi bersama anak-anaknya. Ibu tiga anak itu juga terpaksa mengungsi karena genangan banjir di lingkungannya mencapai 1,5 meter.
”Datangnya dini hari, jadi tidak siap. Kalau dulu saat 2016 kan pelan-pelan, dan Mahgrib kalau tak salah datangnya. Karena banjir tinggi, terpaksa mengungsi,” katanya.
Di pengungsian, dia bersyukur segala fasilitas tercukupi. Dari makan, tempat tidur, dan fasilitas lain tersedia. ”Alhamdulillah di sini semua tercukupi,” ujar dia.
Dari catatan di pemdes setempat, total ada 70 warga mengungsi di Balaidesa, dan 162 warga mengungsi di rumah saudara.
Murianews, Grobogan – Namanya adalah Darni, Lansia Grobogan yang terjebak banjir Tanggirejo sendirian di rumahnya.
Ia adalah satu dari puluhan warga Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, yang terpaksa mengungsi di balai desa usai rumahnya digenangi banjir, Rabu (18/6/2025).
Ia tak sempat menyelamatkan harta bendanya. Lansia yang sudah tidak mengingat usianya itu memang tinggal sebatang kara, anak-anaknya tinggal di kota.
Saat banjir Tanggirejo datang pada dini hari, dia mengaku tak bisa berbuat apa pun. Maklum saja, ia tinggal sendirian di rumahnya dan tidak mampu berjalan dengan baik.
”Datangnya banjir saat cepat, tidak sempat bawa apa-apa. Sudah tidak bisa jalan. Harus digendong (saat evakuasi, red)," ujar dia kepada Murianews.com di pengungsian.
Sehari-hari, Darni memang berjalan dengan tongkat. Karenanya, saat banjir datang dia tak kuasa menyelamatkan diri hingga akhirnya dievakuasi.
Di tengah kondisi yang serba sulit ini, ia pun berharap banjir segera surut. Sehingga, kehidupan berjalan normal kembali.
”Harapannya ya banjir segera surut. Minta doanya ya,” kata dia.
Pengungsi lainnya...
Pengungsi lainnya Erna, mengungsi bersama anak-anaknya. Ibu tiga anak itu juga terpaksa mengungsi karena genangan banjir di lingkungannya mencapai 1,5 meter.
”Datangnya dini hari, jadi tidak siap. Kalau dulu saat 2016 kan pelan-pelan, dan Mahgrib kalau tak salah datangnya. Karena banjir tinggi, terpaksa mengungsi,” katanya.
Di pengungsian, dia bersyukur segala fasilitas tercukupi. Dari makan, tempat tidur, dan fasilitas lain tersedia. ”Alhamdulillah di sini semua tercukupi,” ujar dia.
Dari catatan di pemdes setempat, total ada 70 warga mengungsi di Balaidesa, dan 162 warga mengungsi di rumah saudara.
Editor: Anggara Jiwandhana