Dody datang bersama Direktur Sungai dan Pantai Dirjen SDA Kementrian PU Dwi Purwantoro dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman.
Dalam kunjungan pada Jumat (20/6/2025) sore itu, Dody ingin memastikan penanganan tanggul jebol benar-benar optimal.
Direktur Sungai dan Pantai Dirjen SDA Kementrian PU Dwi Purwantoro menjelaskan, jebolan langsung berhasil ditangani pada Kamis atau sehari setelah jebol.
”Pak Menteri (Dody) ingin memastikan tanggul yang jebol telah ditangani, dan sudah tertutup sejak Kamis (19/6/2025). Hanya sehari setelah kejadian," ujar dia.
Ia menjelaskan, penyebab jebolnya tanggul karena curah hujan yang tinggi. Kemudian juga adanya penyempitan aliran di bawah jembatan akibat tumpukan sampah.
”Di bawah jembatan itu ada bottleneck, aliran air tidak bisa turun. Akhirnya melimpas ke sisi kiri, menyebabkan tanggul tergerus (dan jebol). Luas sawah yang terdampak sekitar 50 hektare,” jelas Dwi.
Murianews, Grobogan – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau titik tanggul kali buangan 1 (KB-1) penyebab banjir Grobogan, Jawa Tengah di Desa Rowosari, Kecamatan Gubug.
Dody datang bersama Direktur Sungai dan Pantai Dirjen SDA Kementrian PU Dwi Purwantoro dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman.
Dalam kunjungan pada Jumat (20/6/2025) sore itu, Dody ingin memastikan penanganan tanggul jebol benar-benar optimal.
Direktur Sungai dan Pantai Dirjen SDA Kementrian PU Dwi Purwantoro menjelaskan, jebolan langsung berhasil ditangani pada Kamis atau sehari setelah jebol.
”Pak Menteri (Dody) ingin memastikan tanggul yang jebol telah ditangani, dan sudah tertutup sejak Kamis (19/6/2025). Hanya sehari setelah kejadian," ujar dia.
Ia menjelaskan, penyebab jebolnya tanggul karena curah hujan yang tinggi. Kemudian juga adanya penyempitan aliran di bawah jembatan akibat tumpukan sampah.
”Di bawah jembatan itu ada bottleneck, aliran air tidak bisa turun. Akhirnya melimpas ke sisi kiri, menyebabkan tanggul tergerus (dan jebol). Luas sawah yang terdampak sekitar 50 hektare,” jelas Dwi.
Empat Pompa...
Namun demikian, hingga Jumat sore, genangan air tersisa di sekitar 20 hektare sawah. Untuk percepatan pemulihan, pihaknya telah mengerahkan empat pompa penyedot air. Kemudian pihaknya akan menambah jumlahnya menjadi delapan hingga sepuluh unit agar lebih cepat prosesnya.
”Kita harapkan lahan segera kering. Tanaman padi itu hanya boleh tergenang selama dua sampai tiga hari. Kalau lebih, bisa rusak. Kita kejar waktu agar tanamannya tetap bisa bertahan,” ujarnya.
Dwi juga menyampaikan arahan dari Menteri PUPR agar seluruh tanggul dicek kembali. Yakni untuk mengidentifikasi titik-titik yang rawan.
Pihaknya pu akan melakukan pemeriksaan secara berkala. Terutama di bawah jembatan yang kerap menjadi lokasi penumpukan sampah.
”Kita akan bersihkan secara berkala area bawah jembatan. Karena kalau tersumbat, bisa ada limpasan lagi. Ini jadi perhatian serius,” katanya.
Editor: Zulkifli Fahmi