Adapun sosialisasi itu merupakan tindak lanjut peluncuran resmi KHGT oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sehari sebelumnya di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Bendahara PDM Grobogan Jati Purnomo hadir sebagai pemantik diskusi. Acara dihadiri oleh kader-kader muda Muhammadiyah dan masyarakat umum di Alun-alun Purwodadi.
Jati Purnomo memaparkan, ada urgensi penyatuan kalender hijriah dalam konteks ibadah dan kehidupan sosial umat Islam.
Menurutnya, unifikasi kalender tidak hanya memberikan kepastian dalam pelaksanaan ibadah seperti awal Ramadan dan Idulfitri, tetapi juga menjadi acuan dalam aspek muamalah lainnya.
”KHGT menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi astronomi modern,” tegas Rektor ITB Muhammadiyah Grobogan itu.
”Metode hisab astronominya menggunakan kriteria ilmiah global, bukan lagi pengamatan hilal. Bulan baru ditentukan berdasarkan ketinggian bulan minimal 5 derajat, elongasi 8 derajat, dan acuan zona waktu global (00:00 UTC),” kata dia.
Murianews, Grobogan – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Grobogan, Jawa Tengah, menggelar sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di Alun-alun Purwodadi, Kamis (26/6/2025) malam.
Adapun sosialisasi itu merupakan tindak lanjut peluncuran resmi KHGT oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sehari sebelumnya di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Bendahara PDM Grobogan Jati Purnomo hadir sebagai pemantik diskusi. Acara dihadiri oleh kader-kader muda Muhammadiyah dan masyarakat umum di Alun-alun Purwodadi.
Jati Purnomo memaparkan, ada urgensi penyatuan kalender hijriah dalam konteks ibadah dan kehidupan sosial umat Islam.
Menurutnya, unifikasi kalender tidak hanya memberikan kepastian dalam pelaksanaan ibadah seperti awal Ramadan dan Idulfitri, tetapi juga menjadi acuan dalam aspek muamalah lainnya.
”KHGT menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi astronomi modern,” tegas Rektor ITB Muhammadiyah Grobogan itu.
Dijelaskannya, KHGT merupakan sistem kalender Islam yang mengedepankan kalender seragam global. Yakni mengusung konsep satu hari, satu tanggal di seluruh dunia, tanpa perbedaan regional.
”Metode hisab astronominya menggunakan kriteria ilmiah global, bukan lagi pengamatan hilal. Bulan baru ditentukan berdasarkan ketinggian bulan minimal 5 derajat, elongasi 8 derajat, dan acuan zona waktu global (00:00 UTC),” kata dia.
Menyatukan Tanggal Hijriah...
Dipaparkannya KHGT penting karena mengakhiri ketidakpastian ibadah. Selama ini, kata dia, penentuan awal Ramadan atau Idulfitri kerap berbeda antarnegara atau daerah. KHGT memberikan kepastian secara ilmiah.
”Berikutnya, kepastian jadwal ibadah. Model hisab memudahkan perencanaan salat, puasa, dan ibadah lainnya secara konsisten,” beber mantan Ketua KPU Grobogan itu.
Dijelaskannya, KHGT juga mendorong persatuan umat Islam lintas negara, budaya, dan organisasi.
”Peluncuran KHGT adalah langkah monumental yang diharapkan dapat membawa umat Islam pada persatuan yang lebih konkret dan ilmiah,” tutur Jati.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Grobogan Andik Waloyo menjelaskan, kehadiran KHGT merupakan suatu hal besar untuk menyatukan tanggal hijriah di seluruh dunia.
”Ini langkah besar menuju harmonisasi global umat Islam,” ungkap Andik.
Editor: Dani Agus
