"Pendapatan dari retribusi daerah melalui Disperindag terealisasi 108,97 persen, terutama dari retribusi kios dan penyediaan fasilitas pasar," ungkapnya.
Sementara itu, pendapatan pajak daerah yang dikelola BPPKAD terealisasi 108,91 persen. Bupati Grobogan menyebut capaian tertinggi dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp 33,98 miliar atau 121,37 persen dari target.
Meski demikian, beberapa sektor belum mencapai target. Antara lain, retribusi persetujuan bangunan gedung yang dikelola Dinas PUPR hanya terealisasi 77,54 persen akibat lamanya proses pengurusan dokumen Amdal sebagai salah satu syarat.
"Untuk belanja, realisasi mencapai 96,58 persen. Namun, terdapat kegiatan yang belum sesuai rencana. Di antaranya belanja modal aset lainnya pada Dinas Kesehatan yang hanya 32,42 persen terealisasi," beber Bupati Grobogan.
Hal itu, lanjut dia, karena pengembangan aplikasi di RSUD Ki Ageng Selo Grobogan dianggap belum mendesak. Selain itu, pendapatan RSUD Ki Ageng Getas Pendowo belum memadai untuk pengadaan aplikasi rekam medis elektronik.
Murianews, Grobogan - Bupati Grobogan Setyo Hadi menyampaikan jawaban atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Grobogan terkait Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024 dalam rapat paripurna, Rabu (2/7/2025).
Dalam paparannya, Bupati Grobogan menjelaskan realisasi pendapatan daerah pada 2024 secara total mencapai 100,36 persen dari target yang direncanakan.
"Pendapatan dari retribusi daerah melalui Disperindag terealisasi 108,97 persen, terutama dari retribusi kios dan penyediaan fasilitas pasar," ungkapnya.
Sementara itu, pendapatan pajak daerah yang dikelola BPPKAD terealisasi 108,91 persen. Bupati Grobogan menyebut capaian tertinggi dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp 33,98 miliar atau 121,37 persen dari target.
Meski demikian, beberapa sektor belum mencapai target. Antara lain, retribusi persetujuan bangunan gedung yang dikelola Dinas PUPR hanya terealisasi 77,54 persen akibat lamanya proses pengurusan dokumen Amdal sebagai salah satu syarat.
"Untuk belanja, realisasi mencapai 96,58 persen. Namun, terdapat kegiatan yang belum sesuai rencana. Di antaranya belanja modal aset lainnya pada Dinas Kesehatan yang hanya 32,42 persen terealisasi," beber Bupati Grobogan.
Hal itu, lanjut dia, karena pengembangan aplikasi di RSUD Ki Ageng Selo Grobogan dianggap belum mendesak. Selain itu, pendapatan RSUD Ki Ageng Getas Pendowo belum memadai untuk pengadaan aplikasi rekam medis elektronik.
Serangan Tikus...
Dipaparkannya, di Dinas Pendidikan Grobogan, program pengembangan karir guru SMP hanya mencapai 58,5 persen. Hal itu karena adanya perubahan kebijakan penilaian angka kredit yang kini melalui Platform Merdeka Mengajar.
Sementara, terkait serangan hama tikus yang menyerang lahan pertanian, khususnya di Kecamatan Pulokulon, gerakan pengendalian telah dilakukan beberapa kali. Antara lain melalui metode pengemposan belerang, penggalian liang aktif, dan gropyokan.
"Kami harap gerakan ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan daerah," kata dia.
Bupati Grobogan menyebut, pemerintah juga membuka ruang diskusi lebih lanjut untuk pembahasan di sidang-sidang Dewan bersama OPD terkait. Bupati berharap kerja sama yang sudah terjalin dapat mewujudkan pembangunan yang berkeadilan merata.
"Kemudian juga dinikmati seluruh lapisan masyarakat menuju Grobogan Hebat yang lebih sejahtera," ungkapnya.
Editor: Budi Santoso