Hal itu dijelaskannya dalam agenda Ngopi Bareng BNNP Jateng Bersama Jurnalis Grobogan di Sentra Kewirausahaan Sarana Asimilasi Edukasi Pemasyarakatan Al Ma’la Lapas Purwodadi (eSKAPe L’PASWOD), Grobogan, Kamis (3/7/2025).
Karenanya, ia meminta masyarakat berhati-hati. Sehingga tidak asal mengonsumsi tumbuhan yang sebenarnya dilarang.
”Remaja adalah kelompok paling labil. Ketahanan diri harus dibangun, karena tanpa itu, mereka mudah tergoda,” tegasnya.
Jamal memaparkan tiga pilar ketahanan diri remaja. Pertama, self regulation, yaitu penanaman nilai dan pengendalian diri sejak dini. Kedua, assertiveness, kemampuan berkata ”tidak” meski tekanan datang dari teman dekat
”Kemampuan berkata tidak ini sangat penting. Karena seringkali yang menawari ini orang terdekat, bisa teman, pacar, bahkan keluarga,” katanya.
Murianews, Grobogan – Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, Jamaluddin Ma'ruf menjelaskan bahwa jamur kotoran sapi masuk kategori narkotika.
Hal itu dijelaskannya dalam agenda Ngopi Bareng BNNP Jateng Bersama Jurnalis Grobogan di Sentra Kewirausahaan Sarana Asimilasi Edukasi Pemasyarakatan Al Ma’la Lapas Purwodadi (eSKAPe L’PASWOD), Grobogan, Kamis (3/7/2025).
”Jamur letong sapi dan ganja sama-sama narkotika golongan 1, Psilocybin, bisa jadi bahan untuk dikonsumsi yang kemudian menimbulkan halusinasi,” ujar dia di hadapan wartawan yang tergabung dalam PWI Grobogan dan IJTI Muria Raya itu.
Karenanya, ia meminta masyarakat berhati-hati. Sehingga tidak asal mengonsumsi tumbuhan yang sebenarnya dilarang.
Dalam kesempatan itu, ia pun menyoroti tren prevalensi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang terus meningkat. Remaja, disebutnya butuh lingkungan yang mendukung dan sosok teladan.
”Remaja adalah kelompok paling labil. Ketahanan diri harus dibangun, karena tanpa itu, mereka mudah tergoda,” tegasnya.
Jamal memaparkan tiga pilar ketahanan diri remaja. Pertama, self regulation, yaitu penanaman nilai dan pengendalian diri sejak dini. Kedua, assertiveness, kemampuan berkata ”tidak” meski tekanan datang dari teman dekat
”Kemampuan berkata tidak ini sangat penting. Karena seringkali yang menawari ini orang terdekat, bisa teman, pacar, bahkan keluarga,” katanya.
Anak-Anak Kecanduan zat adiktif...
Kemudian yang terakhir yakni reaching out, kemampuan memilih lingkungan yang positif. Hal itu kata dia seperti pepatah Jawa: ”Wong kang soleh kumpulono” yaitu bergaul dengan orang-orang baik agar tertular kebaikannya.
Kepala BNNP Jateng Agus Rohmat dalam kesempatan itu membeberkan fakta mencemaskan bahwa anak-anak SMP dan SMA di sejumlah daerah di Jawa Tengah sudah terindikasi menyalahgunakan zat adiktif.
Zat itu antara lain pil sapi, yarindo, trihex, tramadol, magadon, hingga nilam. Harga yang murah, yakni antara Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu membuatnya mudah diakses dan disalahgunakan.
”Di Klaten kami tangkap pelaku dengan 36 botol masing-masing botol berisi 1.000 butir. Di Semarang ada 39 botol dengan jumlah yg sama perbotolnya. Jika di Purwodadi sudah ada gejala, tolong bantu cegah dan awasi. Ini zat yang merusak susunan saraf anak-anak kita,” imbuh Jenderal bintang satu itu.
Editor: Cholis Anwar