Adapun edukasi tersebut menyasar lima sekolah menengah, yaitu SMAN 1 Gubug, SMAN 1 Purwodadi, SMAN 1 Godong, SMKN 1 Purwodadi, dan SMK Pembangunan Nasional. Para pesertanya yakni wali murid siswa kelas X.
Selain Polres Grobogan, pihak yang terlibat yakni DP3AKB Grobogan, psikolog RSUD dr. Soedjati Purwodadi, serta Yayasan Pemerhati Perempuan dan Anak atau Puspa.
Murianews, Grobogan – Para wali murid SMA di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah diimbau untuk rutin memeriksa ponsel anak remaja mereka. Hal itu penting untuk mencegah tindakan negatif yang mungkin dilakukan para remaja.
Hal itu disampaikan oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Grobogan saat memberikan edukasi pengasuhan anak dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA 1 Gubug, Kamis (17/7/2025).
Kanit PPA Satreskrim Polres Grobogan Ipda Yusuf Al Hakim menjelaskan, perkembangan teknologi (ponsel) membawa tantangan baru bagi orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka.
”Dulu kita pulang sore harus sudah di rumah. Sekarang anak punya banyak kesibukan dan akses digital. Itu yang harus diawasi dengan bijak,” ujar dia.
Menurutnya, salah satu langkah penting yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan rutin mengecek ponsel anak. Selain itu juga tidak membiarkan anak menyembunyikan kata sandi ponsel.
”Ketika anak diberi fasilitas ponsel, kita wajib tahu aktivitas digital mereka agar tidak kecolongan hal-hal yang bisa merugikan,” bebernya.
Ia juga menyampaikan pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Hal itu terutama dalam hal mencegah kekerasan fisik, perundungan, dan pelecehan seksual.
”Banyak anak diam, tertutup, dan akhirnya salah pergaulan. Ini bisa dicegah dengan keterlibatan aktif orang tua dalam kehidupan sehari-hari anak,” jelasnya.
Edukasi...
Adapun edukasi tersebut menyasar lima sekolah menengah, yaitu SMAN 1 Gubug, SMAN 1 Purwodadi, SMAN 1 Godong, SMKN 1 Purwodadi, dan SMK Pembangunan Nasional. Para pesertanya yakni wali murid siswa kelas X.
Selain Polres Grobogan, pihak yang terlibat yakni DP3AKB Grobogan, psikolog RSUD dr. Soedjati Purwodadi, serta Yayasan Pemerhati Perempuan dan Anak atau Puspa.
Editor: Budi Santoso