Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Pemerintah melalui Bulog bakal menyalurkan bantuan beras kepada warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pekan depan. Hal itu merupakan respons kenaikan harga beras yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) Grobogan Suwarno menjelaskan, penyaluran beras dalam program Bantuan Beras Pemerintah (BBP), merupakan kebijakan nasional untuk menjaga keterjangkauan pangan masyarakat.

Dijelaskannya, beras sebanyak 2.834.780 kilogram atau hampir 2.900 ton akan digelontorkan ke Grobogan mulai pekan ketiga Juli 2025, atau pekan depan.

”Penyaluran itu untuk alokasi bantuan bulan Juni dan Juli sekaligus,” ujarnya, Sabtu (19/7/2025).

Suwarno mengatakan, bantuan beras tersebut akan didistribusikan kepada 141.739 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang telah terdata dalam DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2025.

”Jumlah KPM tahun ini mengalami penyesuaian dibanding tahun lalu. Pada 2024, jumlah penerima bantuan mencapai 173.287 KPM. Tahun ini berkurang sekitar 31.548 KPM,” imbuhnya.

Ia memaparkan, penyaluran bantuan itu dilakukan di tengah lonjakan harga gabah dan beras di pasaran.

Berdasarkan hasil pemantauan tim pengawas, harga beras medium kini berada di kisaran Rp 13.000-Rp 13.500 per kilogram, sementara beras premium mencapai Rp 14.500-Rp 14.900 per kilogram.

Menekan Dampak Kenaikan Harga... 

Kenaikan tersebut dipicu oleh mahalnya harga gabah kering panen (GKP) yang di tingkat petani sudah tembus Rp 7.200 per kilogram, atau melampaui Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp 6.500.

Suwarno menyebut, harga gabah kering giling (GKG) di penggilingan kini mencapai Rp 8.500-Rp 9.000, lebih tinggi dari HPP pemerintah di kisaran Rp 8.000-Rp 8.200.

Ia menambahkan, meskipun harga gabah yang tinggi menguntungkan petani, namun hal itu turut mendorong harga beras melonjak. Tentu akan membebani masyarakat berpenghasilan rendah.

”Karena itu, bantuan beras ini diharapkan mampu menekan dampak kenaikan harga dan menjaga daya beli masyarakat,” katanya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler