Kemudian, sebagai bentuk evaluasi dan refleksi, menurutnya perlu diumumkan pula nama-nama tenaga Non-ASN dengan tingkat kehadiran tertinggi dan terendah.
”Ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat dan sekaligus mendorong budaya kerja yang lebih disiplin dan bertanggung jawab,” katanya.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan menggulirkan wacana pemberian honorarium bagi tenaga Non-ASN berdasar data kehadiran di aplikasi sistem presensi digital Simpel Gan.
Asisten Administrasi Umum Setda Grobogan, Catur Suhantoro menjelaskan, disiplin kehadiran merupakan upaya untuk membangun sistem kerja. Selain terukur, tentu dapat dipertanggungjawabkan.
”Presensi menjadi instrumen penting untuk mengukur kinerja. Wacana pemberian honor berbasis data Simpel Gan sedang kami kaji untuk mewujudkan tata kelola kepegawaian yang lebih objektif,” ujar Catur.
Menurutnya, selama periode Juni hingga Juli 2025, telah terjadi tren peningkatan angka kehadiran tenaga Non-ASN melalui aplikasi tersebut. Meski, ia tak menyebutkan angka detailnya, termasuk jumlah pegawai non-ASN yang masih ada.
”Dalam forum kemarin, ada 88 yang mengikuti. Tapi jumlah totalnya di BKPPD,” imbuhnya.
Catur mengatakan, tingginya pemaikan Simpel-Gan merupakan sinyal positif. Yakni meningkatnya kesadaran terkait pentingnya akuntabilitas di pemerintah daerah.
Tentu, tak hanya soal presensi, pihaknya juga mendorong peningkatan kualitas kinerja. Dipaparkannya, kinerja menjadi salah satu pertimbangan penting dalam setiap pengambilan kebijakan kepegawaian, termasuk pengelolaan honor.
Bahan Evaluasi...
Kemudian, sebagai bentuk evaluasi dan refleksi, menurutnya perlu diumumkan pula nama-nama tenaga Non-ASN dengan tingkat kehadiran tertinggi dan terendah.
”Ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat dan sekaligus mendorong budaya kerja yang lebih disiplin dan bertanggung jawab,” katanya.
Editor: Supriyadi
