”Tentu ini untuk mendukung program Pak Presiden terkait ketahanan pangan. Kami pilih bebek karena nanti juga untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG),” imbuhnya.
Dipaparkan lebih lanjut, per butir telur dijual Rp 3 ribu. Juned mengatakan, telur-telur itu biasanya dibeli oleh sejumlah toko hingga puskesmas.
Ia menargetkan, hingga akhir tahun ini peternakan bebek itu dapat menyumbang pendapatan asli desa.
”Targetnya bisa menyumbang antara Rp 40 juta sampai Rp 50 juta,” tandasnya.
Murianews, Grobogan – Peternakan bebek yang dijalankan BUMDesa Tambah Rejeki di Desa Penganten, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mendapat apresiasi Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (KemendesPDT).
Akun Instagram dan Tiktok resmi KemendesPDT (@kemendespdt) mengunggah konten terkait keberhasilan Bumdes Desa Penganten. Dalam unggahan itu dijelaskan, Desa Penganten berhasil menjadikan Dana Desa menjadi penggerak kemandirian dan kesejahteraan sosial.
”Kabar Inspiratif dari Grobogan! #SobatDesa, Desa Penganten di Kabupaten Grobogan sukses memanfaatkan Dana Desa untuk program ketahanan pangan,” tulis unggahan itu.
Kemendes menyebut, BUMDesa ”Tambah Rejeki” telah berhasil mengembangkan unit usaha ternak bebek melalui alokasi Dana Desa tahun 2024. Usaha itu pun membuat ekonomi desa bergerak dan gizi warga pun terjaga.
”Cerita ini jadi bukti bahwa kemandarian desa bukan mimpi. #SobatDesa Yuk, terus berinovasi untuk desa!,” ujar akun itu lebih lanjut.
Kepala Desa Penganten Junaidi menjelaskan, usaha ternak bebek itu dijalankan sejak April 2025 lalu. Sesuai unggahan grafis di akun KemendesPDT, ada 1000 ekor bebek yang kini dikelola dengan 700-an butir yang bisa dihasilkan per harinya.
”Pekerjanya ada dua orang, dijalankan sejak April 2025, jadi sudah sekitar tiga bulan,” kata kades yang disaja Juned itu saat dikonfirmasi Murianews.com, Kamis (31/7/2025).
Dijelaskan Juned, program tersebut dijalankan sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo yang ingin mewujudkan ketahanan pangan. Setelah dianalisa, peternakan bebek dinilai yang paling tepat.
Dukung Program Ketahanan Pangan...
”Tentu ini untuk mendukung program Pak Presiden terkait ketahanan pangan. Kami pilih bebek karena nanti juga untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG),” imbuhnya.
Dipaparkan lebih lanjut, per butir telur dijual Rp 3 ribu. Juned mengatakan, telur-telur itu biasanya dibeli oleh sejumlah toko hingga puskesmas.
Ia menargetkan, hingga akhir tahun ini peternakan bebek itu dapat menyumbang pendapatan asli desa.
”Targetnya bisa menyumbang antara Rp 40 juta sampai Rp 50 juta,” tandasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi