Rabu, 19 November 2025

”Kalau itu keluar lumpur banyak, sorenya atau besoknya langsung hujan deras. Selalu seperti itu,” kata dia.

Ia mengungkapkan, meski fenomenanya mirip dengan Bledug Kuwu, namun ada perbedaan cukup mendasar. Di sekitaran Bledug Kramesan tanahnya subur, berbeda dengan Bledug Kuwu.

”Di sini tanahnya subur, bisa ditanami padi. Kalau di Kuwu kan tidak bisa,” ujar dia.

Untuk diketahui, mencapai titik Bledug Kramesan harus dengan berjalan kaki. Apalagi bila dari Desa Kalangdosari, Ngaringan.

Dari titik terakhir yang bisa dilalui kendaraan roda dua, pengunjung harus berjalan melewati pematang sawah hingga sekitar 500 meter. Tentu, kondisi itu akan merepotkan bila musim hujan, karena becek.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler