Wahyu, warga Cingkrong lainnya mengaku kecewa dengan penghapusan mural itu. Menurutnya, mural itu hanya kreativitas warga semata.
”Simbol-simbol itu harus dibaca sebagai kritik. Harus dicari tahu kenapa digambar, apa latar belakangnya, harus dicari akar masalahnya,” ujar dia.
Ia berujar, ketika ada imbauan penghapusan mural itu, masyarakat tidak sadar ada pengekangan kebebasan sipil. Menurutnya, imbauan penghapusan mural itu berbahaya.
”Masyarakat tidak sadar ada pengekangan sipil. Bahaya kalau aparat menguat di negara demokrasi,” kata dia.
Murianews, Grobogan – Mural bergambar tengkorak dengan tulang bersilang atau dikenal dengan One Piece di jalanan kampung di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dihapus.
Mural itu digambar oleh warga di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Setidaknya ada titik mural One Piece yang dihapus di jalan kampung itu.
Menurut Tofik, warga setempat, penghapusan dilakukan karena ada imbauan dari aparat pemerintah desa setempat. Padahal, mural itu baru saja dibuat.
”Ada imbauan, pemuda diimbau agar mural dihapus. Katanya karena bisa memecah belah bangsa,” ujar dia kepada Murianews.com, Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan, mural itu dibuat usai kerja bakti yang digelar pada Minggu (3/8/2025) lalu. Sementara, penghapusan dilakukan pada Rabu (6/8/2025) kemarin.
”Hari Minggu kemarin kan ada kerja bakti. Kemungkinan dibuatnya hari itu. Kalau dihapusnya itu kemarin,” imbuhnya.
Dalam video yang didapat Murianews.com, penghapusan mural itu juga dibantu oleh aparat TNI. Sementara personel polisi yang hadir tampak merekam.
Saat Murianews.com menyambangi lokasi, memang tampak ada bekas penghapusan mural. Mural One Piece itu dihapus dengan cat hitam yang masih membentuk tengkorak dan tulang bersilang.
Kreativitas warga...
Wahyu, warga Cingkrong lainnya mengaku kecewa dengan penghapusan mural itu. Menurutnya, mural itu hanya kreativitas warga semata.
”Simbol-simbol itu harus dibaca sebagai kritik. Harus dicari tahu kenapa digambar, apa latar belakangnya, harus dicari akar masalahnya,” ujar dia.
Ia berujar, ketika ada imbauan penghapusan mural itu, masyarakat tidak sadar ada pengekangan kebebasan sipil. Menurutnya, imbauan penghapusan mural itu berbahaya.
”Masyarakat tidak sadar ada pengekangan sipil. Bahaya kalau aparat menguat di negara demokrasi,” kata dia.
Editor: Cholis Anwar