Penumpang KA Lokal di Stasiun Ngrombo Terbanyak Kedua di Daop 4
Saiful Anwar
Kamis, 7 Agustus 2025 20:26:00
Murianews, Grobogan – Stasiun Ngrombo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mencatat jumlah keberangkatan penumpang kereta api lokal sebanyak 14.416 orang sepanjang Juli 2025.
Jumlah tersebut menempatkan Stasiun Ngrombo sebagai stasiun dengan volume keberangkatan KA lokal tertinggi kedua di KAI Daop 4 Semarang, setelah Stasiun Semarang Tawang.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo menjelaskan, peningkatan mobilitas dari Stasiun Ngrombo menunjukkan peran penting stasiun tersebut sebagai penghubung utama bagi warga Grobogan dan sekitarnya. Terutama dalam perjalanan lokal antarkota di wilayah Jateng.
”Angka ini mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap layanan kereta api lokal. Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan agar bisa menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat,” ujar dia, Kamis (7/8/2025).
Sementara itu, secara total sepanjang Juli 2025, KAI Daop 4 Semarang mencatat keberangkatan penumpang sebanyak 637.060 orang.
Rinciannya, sebanyak 555.997 penumpang KA Jarak Jauh dan 81.063 penumpang KA Lokal. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah tersebut meningkat sebesar 16,5 persen.
Untuk layanan KA Lokal, selain Stasiun Ngrombo dengan 14.416 penumpang. Stasiun lain yang mencatat volume tinggi adalah Stasiun Semarang Tawang dengan 35.713 penumpang, Stasiun Semarang Poncol sebanyak 12.304 penumpang.
Berikutnya Stasiun Cepu sebanyak 3.408 penumpang dan Stasiun Alastua sebanyak 3.118 penumpang.
Inovasi Digital...
Franoto menambahkan, menurutnya peningkatan tersebut merupakan hasil dari transformasi layanan dan inovasi digital yang dilakukan KAI. Hal itu termasuk kemudahan pemesanan tiket lewat aplikasi serta perbaikan fasilitas stasiun dan kereta.
”Kami percaya transportasi kereta api yang andal dan terintegrasi akan terus menjadi pilihan utama masyarakat,” lanjutnya.
Ke depan, pihaknya berkomitmen terus memperkuat integrasi layanan antarmoda. Kemudian meningkatkan kenyamanan dan mendorong sistem transportasi yang berkelanjutan.
Editor: Dani Agus



