”Kurang lebih sepertiga produksi jagung Jawa Tengah berasal dari Grobogan. Dengan kerja sama ini, kami ingin petani semakin sejahtera,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR BKK Purwodadi, Anita Fitriani Yusuf menyatakan mendukung kemitraan itu lewat penyaluran kredit KUR khusus petani. Yakni dengan bunga 2 persen per tahun yang disubsidi Dinas Pertanian Jawa Tengah.
”Rata-rata kebutuhan modal petani Rp 5-9 juta, tergantung luas lahan. Kami siap mendukung penuh,” ujar dia.
Murianews, Grobogan – Sebanyak enam perusahaan pakan ternak dan pengolahan hasil pertanian siap menyerap jagung hasil panen petani Grobogan melalui kemitraan.
Kesepakatan kemitraan itu diwujudkan dalam penandatanganan yang digelar di Desa Genengsari, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2025).
Adapun keenamnya perusahaan yang dimaksud yakni PT Mulia Harvest Agreetech, PT Berill Jaya Sejahtera, PT Malindo Feedmill Tbk.
Kemudian PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT CJ Feed Semarang, dan PT Universal Agri Bisnisindo yang seluruhnya berada di Grobogan.
Dalam agenda bersamaan dengan Panen Raya Jagung itu, hadir Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo, Forkompimda, perwakilan OJK Jateng, Jamkrida Jateng, Bulog, koperasi, perusahaan, dan para petani.
Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan Kukuh Prasetyo Rusadi menyebutkan, skema tersebut memberi kepastian harga dan pasar bagi petani.
Hasil panen petani jagung nanti akan disalurkan ke enam perusahaan mitra melalui koperasi. Tak hanya itu, petani juga mendapatkan manfaat lain, seperti bantuan modal, sarana produksi, dan pendampingan teknis.
”Dengan skema ini, petani mendapat jaminan pembeli, kepastian harga, dan kemudahan akses pembiayaan,” katanya.
Sentra Jagung...
Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo menegaskan kemitraan akan memperkuat posisi Grobogan sebagai sentra jagung Jawa Tengah.
”Kurang lebih sepertiga produksi jagung Jawa Tengah berasal dari Grobogan. Dengan kerja sama ini, kami ingin petani semakin sejahtera,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR BKK Purwodadi, Anita Fitriani Yusuf menyatakan mendukung kemitraan itu lewat penyaluran kredit KUR khusus petani. Yakni dengan bunga 2 persen per tahun yang disubsidi Dinas Pertanian Jawa Tengah.
”Rata-rata kebutuhan modal petani Rp 5-9 juta, tergantung luas lahan. Kami siap mendukung penuh,” ujar dia.
Editor: Zulkifli Fahmi
