Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Hingga pertengahan Agustus 2025, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, belum mengalami kekeringan. Situasi ini cukup kontras dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya sudah puluhan desa kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto menyatakan hingga kini belum menerima satu pun permintaan bantuan air bersih dari masyarakat.

”Hujan masih sering turun, jadi kemungkinan sumur-sumur warga masih penuh,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Padahal, prakiraan sebelumnya menyebutkan musim kemarau di Grobogan akan dimulai pada Agustus. Namun, kenyataannya hujan deras masih kerap mengguyur berbagai wilayah dan cukup merata.

Kendati demikian, pihaknya tetap bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Armada tangki air dan pasokan air bersih telah disiapkan untuk dikirim ke wilayah yang terdampak jika kekeringan mulai terjadi.

”Kami tetap siaga. Begitu ada laporan masuk, langsung bergerak ke lokasi,” tegas Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu menyatakan, ia berharap pada musim kemarau nanti ketersediaan air bersih tetap terjaga. Sehingga warga tidak perlu meminta kiriman air bersih kepada BPBD maupun instansi lainnya.

”Semoga nanti saat kemarau air masih mencukupi,” katanya.

Krisis air...

Untuk diketahui, pada kemarau tahun-tahun sebelumnya, pada Agustus sudah puluhan desa mengalami kekeringan.

Dalam catatan Murianews.com, total terdapat 59 desa mengalami krisis air bersih per 28 Agustus 2024.

Mundur setahun sebelumnya, pada 15 Agustus 2023, total ada sebanyak 58 desa dari 15 kecamatan yang meminta bantuan air bersih.

Kemudian, secara total pula, warga sudah menerima 924 ribu liter bantuan air bersih selama kekeringan hingga tengah Agustus 2023.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler