Dijelaskannya, saat itu ia bersama tiga perangkat desa lain dari desa yang sama hendak menuju ke Kecamatan Pulokulon untuk upacara 17 Agustus, Minggu (17/8/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Karena perjalanan cukup jauh, ia pun membuat konten video dan kemudian mengunggahnya di Tiktok. Ia mengaku tak menyangka video itu bisa viral hingga menuai hujatan netizen.
”Baru sekitar dua bulan ini bikin Tiktok. Niatnya menginformasikan saja yang ada di sekitar. Kebetulan saat itu berempat mau upacara, di mobil bikin video, ternyata viral,” ujar dia
Ia juga mengaku tidak ada niat membuat multitafsir di masyarakat. Murni niat awal konten perangkat desa pamer mobil hanya untuk lucu-lucuan.
”Kami sama sekali tidak punya niat seperti itu, membuat multi tafsir, sama sekali tidak ada,” bebernya.
Murianews, Grobogan – Perangkat Desa di Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bernama Lopo Aris Wibowo mengklarifikasi video viral soal perangkat desa gaji Rp 2 juta tapi bisa punya mobil.
Kepala Dusun Krajan desa setempat itu mengaku dirinya sama sekali tak berniat untuk pamer mobil. Mobil yang dipamerkannya dalam video tersebut juga bukan mobilnya, melainkan perangkat desa di sebelahnya yang sedang menyetir bernama Dedi.
Dedi yang juga perangkat desa itu memang bergaji Rp 2 juta. Namun selain gaji, rekannya itu juga punya usaha terkait budidaya tebu. Sehingga, penghasilannya tidak semata-mata dari mengabdi sebagai perangkat desa.
”Dia punya usaha perkebunan tebu. Jadi bukan hanya perangkat desa saja," ujar dia, Senin (18/8/2025) siang.
Lopo mengaku sama sekali tidak ingin merendahkan masyarakat dengan perkatannya. Ia menegaskan, konten perangkat desa pamer mobil hanya sebatas bercanda. Bahkan awalnya tidak ada niat diunggah di Tiktok.
”Sama sekali tidak ada maksud merendahkan masyarakat. Niatnya hanya untuk lucu-lucuan, guyonan. Karena perjalanan kami sekitar setengah jam,” imbuhnya.
Kronologi...
Dijelaskannya, saat itu ia bersama tiga perangkat desa lain dari desa yang sama hendak menuju ke Kecamatan Pulokulon untuk upacara 17 Agustus, Minggu (17/8/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Karena perjalanan cukup jauh, ia pun membuat konten video dan kemudian mengunggahnya di Tiktok. Ia mengaku tak menyangka video itu bisa viral hingga menuai hujatan netizen.
”Baru sekitar dua bulan ini bikin Tiktok. Niatnya menginformasikan saja yang ada di sekitar. Kebetulan saat itu berempat mau upacara, di mobil bikin video, ternyata viral,” ujar dia
Ia juga mengaku tidak ada niat membuat multitafsir di masyarakat. Murni niat awal konten perangkat desa pamer mobil hanya untuk lucu-lucuan.
”Kami sama sekali tidak punya niat seperti itu, membuat multi tafsir, sama sekali tidak ada,” bebernya.
Editor: Anggara Jiwandhana