Ketua Panitia kegiatan tersebut, Tyas Budi Legowo menyebutkan, selain lukisan, ada karikatur hingga patung yang juga dipamerkan dalam pameran dalam rangka HUT ke-90 GKJ Purwodadi itu. Khusus untuk lukisan, sekitar 20 persen sudah terjual.
”Sampai Minggu kemarin, sekitar dua puluh persen lukisan sudah mendapatkan pembeli,” ujar dia.
Tyas menambahkan, pameran itu tidak hanya untuk memeriahkan ulang tahun gereja, tetapi juga untuk melestarikan Gedung Pastori bersejarah yang telah berusia 125 tahun. Gedung yang didominasi kayu jati itu, kata Tyas, tetap berdiri kokoh dan menjadi saksi perjalanan panjang GKJ Purwodadi.
Ia mengatakan, tujuan utama pameran Lukisan tersebut adalah menjalin jejaring kerja sama dengan komunitas seni lintas daerah sekaligus memberi ruang ekspresi. Selain dari Grobogan, ada seniman dari Jepara, Pati, Blora, Semarang hingga Gunungkidul yang berpartisipasi.
”Kami ingin menyediakan wadah bagi seniman agar bebas mengekspresikan semangat kemerdekaan mereka melalui karya seni rupa,” katanya.
Murianews, Grobogan – Sekitar 100 lukisan dipamerkan dalam pameran bertajuk Pameran Seni Mbekso Rupa Kamardhikan di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pameran yang berlangsung sejak Jumat (22/8/2025) hingga Senin (25/8/2025) hari ini tersebut tak hanya diikuti oleh seniman lokal, tapi juga beberapa daerah lain.
Ketua Panitia kegiatan tersebut, Tyas Budi Legowo menyebutkan, selain lukisan, ada karikatur hingga patung yang juga dipamerkan dalam pameran dalam rangka HUT ke-90 GKJ Purwodadi itu. Khusus untuk lukisan, sekitar 20 persen sudah terjual.
”Sampai Minggu kemarin, sekitar dua puluh persen lukisan sudah mendapatkan pembeli,” ujar dia.
Tyas menambahkan, pameran itu tidak hanya untuk memeriahkan ulang tahun gereja, tetapi juga untuk melestarikan Gedung Pastori bersejarah yang telah berusia 125 tahun. Gedung yang didominasi kayu jati itu, kata Tyas, tetap berdiri kokoh dan menjadi saksi perjalanan panjang GKJ Purwodadi.
Ia mengatakan, tujuan utama pameran Lukisan tersebut adalah menjalin jejaring kerja sama dengan komunitas seni lintas daerah sekaligus memberi ruang ekspresi. Selain dari Grobogan, ada seniman dari Jepara, Pati, Blora, Semarang hingga Gunungkidul yang berpartisipasi.
”Kami ingin menyediakan wadah bagi seniman agar bebas mengekspresikan semangat kemerdekaan mereka melalui karya seni rupa,” katanya.
Belajar Bersama...
Ia menilai, pameran lukisan ini juga menjadi media pembelajaran bersama antara gereja, seniman, dan masyarakat untuk lebih menghargai seni.
Selain pameran lukisan, panitia juga menggelar agenda melukis on the spot atau di lokasi, pertunjukan teater, dan musikalisasi puisi. Rangkaian acara semakin lengkap dengan ibadah syukur dan perjamuan kudus yang menyajikan nasi golong serta air putih sebagai simbol kesederhanaan.
”GKJ Purwodadi juga membagikan berkat bagi masyarakat sekitar, sebagai wujud nyata kebersamaan dan rasa syukur atas 90 tahun perjalanan gereja,” ujar dia.
Melalui agenda tersebut, GKJ Purwodadi menegaskan komitmennya merawat kebudayaan, memperkuat solidaritas. Juga terus menumbuhkan semangat kemerdekaan dalam bingkai karya seni.
Salah satu pelukis, Eko Supa dalam pameran itu menampilkan karya lukisan kontemporer bergaya karikatural yang memikat pengunjung. Di antara koleksinya, ia menampilkan lukisan personel Warkop DKI, yakni Dono, Kasino, dan Indro.
Menurut pelukis asal Purwodadi itu, karya lukisan tersebut ia selesaikan dalam waktu dua pekan. Karena dibuatnya secara detail dan teliti, ia menghargainya sebesar Rp 5 juta.
”Senang bisa ikut pameran ini. Banyak teman seniman dari berbagai daerah hadir, jadi terasa lebih semarak,” ungkap dia.
Editor: Budi Santoso