Dilanda Angin Kencang, Genteng Rumah Warga Kradenan Grobogan Ambyar
Saiful Anwar
Senin, 29 September 2025 20:34:00
Murianews, Grobogan – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (29/9/2025) sore.
Akibat kejadian itu, sejumlah rumah di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan mengalami kerusakan. Genteng rumah banyak yang melorot dan jatuh akibat terjangan angin kencang.
Kapolsek Kradenan AKP Edy Sutarjo membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah rumah yang terdampak.
”Masih kita lakukan pendataan. Untuk info sementara ada beberapa rumah yang gentengnya pada jatuh atau melorot," ujarnya.
Tak hanya di Desa Kuwu, angin kencang juga dikabarkan membuat sejumlah genteng rumah di Desa Banjarsari dan Kalisari, Kecamatan Kradenan juga ambyar.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah rumah gentengnya rusak.
Ia menambahkan, selain genteng melorot, hujan deras juga mengakibatkan jalan di Desa Banjarsari, Kradenan sempat tergenang banjir. Namun, ia menyebutkan saat ini banjir sudah semakin surut.
”Ada sebagian genangan air, tapi saat ini sudah normal. Tadi memang hujannya sangat deras, jadi saluran got tak mampu menampung air dari hujan,” jelasnya.
Cuaca Ekstrem...
Sementara itu, PMI Grobogan melaporkan ketinggian banjir di Desa Banjarsari sekitar 30 cm. Namun, belum ada kebutuhan mendesak terkait situasi tersebut.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan Masrichan mengingatkan, menyusul cuaca ekstrem yang terjadi, pihaknya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Khususnya yakni masyarakat yang tinggal di bantaran sunga. Sebab, banjir bandang dapat melanda kapan saja.
”Terpantau wilayah Kabupaten Grobogan diperkirakan hujan ekstrem. Untuk itu, warga sekitaran bantaran sungai di wilayah Kecamatan Grobogan, Brati agar meningkatkan kewaspadaannya,” ujar dia.
Menurutnya, banjir bandang dapat terjadi karena sumbatan sampah. Terlebih sampah sisa dari hasil panen petani.
”Waspadai banjir bandang mengingat sampah dan sisa panen bisa menyumbat aliran sungai,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



