Yoga menjelaskan, total ada 50 orang yang bernaung di SPPG tersebut. Seluruhnya merupakan warga setempat. Karenanya, program tersebut memang telah membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
”Memang diprioritaskan warga lokal. Kalau total, yang bernaung ada 50 orang,” bebernya.
Sebelumnya diberitakan, SMK Pembnas Purwodadi, Kabupaten Grobogan pada Senin (29/9/2025) mulai menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Disebutkan, banyak siswa mengeluhkan adanya makanan olahan tempe kurang segar.
Menu yang disajikan yakni nasi, ayam opor, nugget tempe, jeruk, dan sayuran. Namun, tempenya ditengarai dibuat dari tembe tidak segar. Selain itu, banyak juga buah jeruk yang disajikan tidak dalam kondisi baik.
Murianews, Grobogan – Yoga Dwi, Kepala SPPG atau Dapur MBG Majenang, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah memberikan klarifikasinya terkait menu yang disajikan pada siswa SMK Pembangunan Nasional (Pembnas) Purwodadi, Senin (29/9/2025).
Diketahui sebelumnya, lauk nugget tempe dalam menu MBG yang dibagikan disebut busuk dan dikeluhkan penerima program tersebut.
Kepada Murianews.com, Yoga menyatakan tempe nugget yang disajikan memang belum matang sempurna. Meski begitu, masih ada rasa tempenya ketika dimakan.
”Itu kan nugget tempe, proses masaknya dihancurkan, dikukus, terus dibentuk menjadi kotak. Habis itu dibalurkan tepung panir, terus digoreng. Ternyata di dalam proses penggorengan itu tidak sampai ke dalam, makanya masih ada rasa tempenya, kayak mentah gitu,” kata dia, Selasa (30/9/2025).
Hal serupa juga terjadi pada buah jeruk yang disebut sudah tidak segar atau sudah busuk. Menurutnya, hal itu akan menjadi evaluasi di pihaknya.
Dijelaskan, hal itu juga karena Senin kemarin merupakan pertama kalinya SPPG-nya menyalurkan MBG ke sekolah. Sehingga, masih perlu penyesuaian.
”Kita terima masukan, itu buat evaluasi kita. Tentu untuk kebaikan program ini. Kami kan kemarin baru awal, menyatukan pekerja yang awalnya tidak kenal, harus bekerja sama kan butuh penyesuaian,” imbuhnya.
Prioritas...
Yoga menjelaskan, total ada 50 orang yang bernaung di SPPG tersebut. Seluruhnya merupakan warga setempat. Karenanya, program tersebut memang telah membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
”Memang diprioritaskan warga lokal. Kalau total, yang bernaung ada 50 orang,” bebernya.
Menurutnya, program MBG memiliki cita-cita yang baik, yakni agar gizi seluruh anak-anak dapat terjamin. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan gizi yang tercukupi setiap harinya, atau minimal saat ke sekolah.
Sebelumnya diberitakan, SMK Pembnas Purwodadi, Kabupaten Grobogan pada Senin (29/9/2025) mulai menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Disebutkan, banyak siswa mengeluhkan adanya makanan olahan tempe kurang segar.
Menu yang disajikan yakni nasi, ayam opor, nugget tempe, jeruk, dan sayuran. Namun, tempenya ditengarai dibuat dari tembe tidak segar. Selain itu, banyak juga buah jeruk yang disajikan tidak dalam kondisi baik.
Editor: Zulkifli Fahmi