Pembangunan jalan secara swadaya sepanjang sekitar 100 meter itu dilakukan warga sejak sepekan terakhir. Mereka nekat membangunnya secara swadaya karena lelah menunggu puluhan tahun jalan rusak itu tak kunjung diperbaiki.
Koordinator pembangunan jalan swadaya itu, Mas’ud mengatakan, sebelum memutuskan membangun jalan secara swadaya, ia mengaku sudah mengadukan titik jalan rusak itu kepada pihak desa hingga Pemkab melalui DPUPR.
Namun, hingga kini pembangunan dari pemerintah tak kunjung terealisasi.
”Saya umurnya sudah 43 tahun, sejak kecil belum pernah diperbaiki. Kita sudah minta ke PU, minta ke desa, sampai saat ini belum ada realisasinya,” katanya Senin (20/10/2025).
Keterbatasan anggaran itu karena iuran atau donasi yang diberikan warga bervariasi. Tidak hanya dari warga yang tinggal di desa setempat, namun warga yang di rantau juga dimintai iuran.
Murianews, Grobogan – Warga Dusun Tonjong, Desa Deras, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bahu membahu membangun jalan secara swadaya dari hasil iuran.
Pembangunan jalan secara swadaya sepanjang sekitar 100 meter itu dilakukan warga sejak sepekan terakhir. Mereka nekat membangunnya secara swadaya karena lelah menunggu puluhan tahun jalan rusak itu tak kunjung diperbaiki.
Koordinator pembangunan jalan swadaya itu, Mas’ud mengatakan, sebelum memutuskan membangun jalan secara swadaya, ia mengaku sudah mengadukan titik jalan rusak itu kepada pihak desa hingga Pemkab melalui DPUPR.
Namun, hingga kini pembangunan dari pemerintah tak kunjung terealisasi.
”Saya umurnya sudah 43 tahun, sejak kecil belum pernah diperbaiki. Kita sudah minta ke PU, minta ke desa, sampai saat ini belum ada realisasinya,” katanya Senin (20/10/2025).
Jalan rusak itu sebenarnya sepanjang sekitar 600 meter. Namun, perbaikan jalan rusak swadaya itu baru sekitar 100 meter karena keterbatasan anggaran.
Keterbatasan anggaran itu karena iuran atau donasi yang diberikan warga bervariasi. Tidak hanya dari warga yang tinggal di desa setempat, namun warga yang di rantau juga dimintai iuran.
Bentuk lainnya...
”Kita minta donasi dari (warga kerja di) Malaysia, dikasih Rp 10 juta. Begitu dapat, langsung kita kerjakan,” ujar dia
Selain dalam bentuk uang, sebagian warga juga turut menyumbang dalam bentuk material bangunan seperti semen, pasir, dan batu.
Ia mengaku sudah meminta izin kepada pemerintah desa setempat untuk pembangunan jalan tersebut. Ia pun berharap ke depan, dengan diperbaikinya jalan itu, perekonomian warga meningkat.
”RT, RW kita ikutkan. Kita sudah izin pemerintah desa (untuk memperbaiki, red). Harapannya, perekonomian di desa lebih baik, anak sekolah tidak jatuh lagi, dan mempercepat akses ke kota,” bebernya.
Mutohar, warga lainnya menyatakan berapa pun donasi yang didapatkan, langsung direalisasikan untuk membangun jalan tersebut. Ia pun berharap dapat menyelesaikan hingga sepanjang 600 meter.
”Berapa pun dapatnya, Rp 1 juta, Rp 2 juta langsung kita realisasikan. Harapannya bisa tuntas 600 meter,”katanya.
Editor: Anggara Jiwandhana