Baru Diresmikan Sri Sultan, Jembatan di Gunungkidul Sudah Retak

Supriyadi
Rabu, 24 Januari 2024 10:43:00

Murianews, Gunungkidul – Sebuah jembatan di Kabupaten Gunungkidul, DIY retak mulai dari atas hingga dasar hingga terancam putus. Padahal, jembatan tersebut belum ada sepekan diresmikan oleh Sri Sultan HB X, tepatnya pada Kamis (18/1/2023) lalu.
Jembatan tersebut berada di ruas jalan Tawang – Ngalang, Kabupaten Gunungkidul tepatnya di dusun Bobung, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk yang merupakan penghubung kawasan wisata candi Kabupaten Sleman dengan kawasan karst Gunungkidul.
Selain retak, talud di sisi barat dan selatan bahkan sudah ambles. Akibatnya, jembatan tersebut dikhawatirkan makin parah dan membahayakan pengendara. Sejumlah relawan terpaksa melakukan penutupan sejak Minggu (21/1/2024).
Kondisi tersebut sempat diunggah ke media sosial, salah satunya di Instagram oleh akun @beritainaja.
”Duhhhh @gunungkidulmengabarkan Badan jalan jalur alternatif Gunungkidul-Prambanan tepatnya di Jembatan Bobung- Kepil, Putat, Patuk ambles. Muncul retakan memanjang, aspal mengelupas dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. Diduga kontur tanah labil akibat hujan menjadi pemicunya,” tulisnya.
Sementara itu, salah satu warga Bobung, Aris menjelaskan, keretakan tersebut terjadi usai hujan yang berlangsung selama dua hari dua malam berturut-turut. Banyaknya limpasan air dari atas serta derasnya arus sungai di bawahnya mengakibatkan bagian bawah jembatan tergerus.
”Kalau sisi barat jembatan itu kan memang rawan, wong dibikinnya pas puncak musim kemarau. jadi tanahnya tidak padat. Kalau sisi timur sepertinya malah aman, dibuatnya kan pas musim hujan jadi tanahnya kuat,” katanya seperti dilansir Suara.com.
Dia mengaku sebenarnya tidak kaget dengan kondisi tersebut karena awalnya sudah menduga bakal terjadi hal seperti itu mengingat pembangunannya dilakukan di musim kemarau di mana kondisi tanah masih kering sehingga daya rekatnya kurang.
Terlebih saat pembangunan kemarin terkesan kejar tayang karena dikerjakan 24 jam penuh tanpa henti.
Kendati demikian, dia berharap agar kerusakan tersebut segera ditangani oleh pihak yang berwenang. Karena meski masih tergolong baru, ternyata ruas jalan Tawang-Ngalang ini sangat diminati pengguna jalan. Bahkan sudah membuka perekonomian masyarakat sekitar.
”Sejak jalan baru beroperasi itu banyak warung yang buka. Ekonominya jadi hidup,” kata dia.