Selain itu, juga rekonstruksi Gaza oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan bantuan dana yang dikoordinasikan oleh Bank Dunia, serta pengakuan Negara Palestina dan perbatasan-perbatasan negara sesuai Resolusi 1967.
”Deklarasi New York telah memberikan jalan yang adil dan damai menuju perdamaian,” ujar Presiden.
Prabowo mengecam seluruh kekerasan terhadap rakyat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak di Gaza. Puluhan ribu warga sipil di Gaza meninggal dunia akibat genosida oleh militer Israel.
”Kami mengecam seluruh aksi kekerasan terhadap warga sipil. Oleh karena itu, hari ini, dengan penuh rasa bermartabat, kita berkumpul dalam waktu yang bersejarah ini, untuk sama-sama memikul tanggung jawab. Tanggung jawab yang kita pikul bersama ini tidak hanya menentukan masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel, dan kredibilitas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Presiden Prabowo.
Prabowo kemudian menutup pidatonya dengan mendesak negara-negara anggota PBB agar bersama-sama mewujudkan perdamaian, dan bersama-sama bersuara menghentikan genosida di Gaza.
”Kita butuh perdamaian itu sekarang! Perdamaian segera! Kita butuh mewujudkan perdamaian!” ujar Presiden
Murianews, Kudus – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan kembali posisi Indonesia terkait konflik Palestina-Israel. Prabowo bahkan siap mengakui Israel asal syarat yang diminta Indonesia terpenuhi.
Syarat tersebut yakni pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Selain itu, Israel juga wajib menghentikan serangan ke Palestina.
Pernyataan tersebut diungkapkan Presiden Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar di Markas PBB, Senin (22/9/2025) waktu setempat.
Sontak, pidato presiden langsung disambut meriah oleh tepuk tangan dari para delegasi. Prabowo juga menegaskan, jika syarat tersebut terpenuhi, Indonesia akan mendukung penuh jaminan keamanan bagi Israel.
Dalam kesempatan sama, Presiden Prabowo menegaskan Deklarasi New York telah menyediakan jalan yang adil menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.
Prabowo menyoroti pentingnya Deklarasi New York, yang menurutnya telah menyediakan jalan yang adil dan damai menuju perdamaian.
Deklarasi ini disahkan Majelis Umum PBB pada 12 September 2025 sebagai respons atas genosida di Gaza.
Deklarasi itu menyuarakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, pembentukan misi internasional di bawah mandat Dewan Keamanan PBB untuk stabilitas di Gaza dan pemulihan, akses bantuan kemanusiaan dan memulihkan peran UNRWA, serta perlindungan terhadap relawan kemanusiaan.
Perdamaian...
Selain itu, juga rekonstruksi Gaza oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan bantuan dana yang dikoordinasikan oleh Bank Dunia, serta pengakuan Negara Palestina dan perbatasan-perbatasan negara sesuai Resolusi 1967.
”Deklarasi New York telah memberikan jalan yang adil dan damai menuju perdamaian,” ujar Presiden.
Prabowo mengecam seluruh kekerasan terhadap rakyat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak di Gaza. Puluhan ribu warga sipil di Gaza meninggal dunia akibat genosida oleh militer Israel.
”Kami mengecam seluruh aksi kekerasan terhadap warga sipil. Oleh karena itu, hari ini, dengan penuh rasa bermartabat, kita berkumpul dalam waktu yang bersejarah ini, untuk sama-sama memikul tanggung jawab. Tanggung jawab yang kita pikul bersama ini tidak hanya menentukan masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel, dan kredibilitas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Presiden Prabowo.
Prabowo kemudian menutup pidatonya dengan mendesak negara-negara anggota PBB agar bersama-sama mewujudkan perdamaian, dan bersama-sama bersuara menghentikan genosida di Gaza.
”Kita butuh perdamaian itu sekarang! Perdamaian segera! Kita butuh mewujudkan perdamaian!” ujar Presiden