Untuk pesantren yang berada di wilayah terpencil, pemerintah telah menyiapkan solusi dengan memerintahkan bank-bank Himbara untuk membantu pembangunan dapur MBG (SPPG).
”Kalau untuk daerah terpencil, 100-200 penerima manfaat pun akan dilayani,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, menyambut baik imbauan BGN ini.
Ia berjanji akan segera mengumpulkan pimpinan pesantren di daerah untuk diberikan arahan BGN, sehingga mereka dapat segera menjadi penerima manfaat dan mendirikan dapur MBG jika memenuhi syarat.
”Saya akan undang pesantren-pesantren agar mendapat arahan BGN, sehingga mereka bisa segera menjadi penerima manfaat MBG,” kata Romo.
Murianews, Jakarta – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, mendesak Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera mengoordinasikan pesantren-pesantren agar menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Desakan ini muncul karena hingga saat ini persentase santri yang menerima MBG baru berada di angka dua persen.
”Dari sekitar 11 juta santri dan 1 juta orang pengajar pesantren, baru 2 persen saja yang sudah menjadi penerima manfaat MBG. Kami minta Kemenag bisa segera bertindak,” kata Nanik seperti dilansir Antara, Jumat (21/11/2025).
Selain minimnya jumlah penerima, Nanik juga menyampaikan masukan dari anggota DPR yang menyoroti masih banyaknya pesantren besar yang belum memiliki dan mengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
”Banyak pesantren besar dengan santri di atas 4.000 ternyata belum punya SPPG,” ujar Wakil Kepala BGN bidang Investigasi dan Komunikasi Publik itu.
Nanik menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menekankan pesantren adalah salah satu sasaran utama Program MBG.
Oleh karena itu, ia meminta Kemenag segera mendata dan mengoordinasikan pesantren, termasuk yang berada di wilayah terpencil.
Janji Kemenag...
Untuk pesantren yang berada di wilayah terpencil, pemerintah telah menyiapkan solusi dengan memerintahkan bank-bank Himbara untuk membantu pembangunan dapur MBG (SPPG).
”Kalau untuk daerah terpencil, 100-200 penerima manfaat pun akan dilayani,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i, menyambut baik imbauan BGN ini.
Ia berjanji akan segera mengumpulkan pimpinan pesantren di daerah untuk diberikan arahan BGN, sehingga mereka dapat segera menjadi penerima manfaat dan mendirikan dapur MBG jika memenuhi syarat.
”Saya akan undang pesantren-pesantren agar mendapat arahan BGN, sehingga mereka bisa segera menjadi penerima manfaat MBG,” kata Romo.