MURIANEWS, Rembang – Adik sepupu KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha, Muhammad Umar Faruq memenangi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.
Gus Faruq, sapaan Muhammad Umar Faruq memperoleh suara 709 suara sah dalam Pilkades yang digelar Minggu (2/10/2022). Sementara lawannya yang merupakan petahana, Hanik Setiyawati hanya mengumpulkan suara 330 suara.
Kemenangan itu diabadikan dalam video dan viral di sejumlah platform media sosial. Video berdurasi 28 detik itu menggambarkan ratusan warga mengarak Kades terpilih Gus Faruq.
Dalam arak-arak itu, para pendukung Gus Faruq meneriakkan yel-yel
‘duit ora payu’ atau uang tidak laku. Unggahan itu juga dibarengi tulilsan yang menyatakan pihak lawan telah membagi-bagikan yang hingga ratusan ribu perorang.
”Pemilihan Lurah di desa Narukan kecamatan Kragan kabupaten Rembang Jawa Tengah, dimenangkan oleh Gus Faruq (adik sepupu Gus Baha), lawannya bagi2i uang 700rb per kepala..
Uang ga laku, warga desa bisa menilai kredibilitas calon Lurah meskipun diiming2i uang.. warga menyambut antusias Lurah Terpilih dng yel2 "Dueet ora payu.. dueet ora payu.. (duit ga laku..duit ga laku..)
Semoga ini menginspirasi semua warga +62 tuk bersikap yg sama di tahun 2024, aamiin... takbir.. ALLAHU AKBAR !!!...” demikian kutipan dalam video yang berantai menyebar di aplikasi pesan elektronik WhatsApp.
Baca: Santri asal Rembang Ditemukan Tewas Usai Tenggelam Pantai BlitungSaat dikonfirmasi
Murianews, KH Zaimul Umam (Gus Umam) yang juga adik Gus Baha membenarkan video tersebut.
Menurut pria yang juga menjabat Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rembang tersebut, itu merupakan sikap masyarakat yang tidak membutuhkan uang untuk memilih Gus Faruq. Masyarakat menginginkan perubahan dibanding hanya sekadar uang sesaat.”Memang kami ini sejak awal tidak punya kemampuan secara logistik. Tapi, kami punya kekuatan interaksi sosial kepada masyarakat yang sudah terbangun sejak buyut-buyut saya,” uja dia, Senin (3/10/2022).Pihaknya memenangkan Pilkades ini lantaran dekat dengan masyarakat dan tidak menggunakan politik uang. Menurutnya, ini merupakan doktrin keluarganya.Gus Faruq maju merupakan dorongan dari masyarakat yang ingin merasakan perubahan. Maka dari itu, pihaknya mewanti-wanti masyarakat mengenai
money politic ini.”Kami katakan pada masyarakat, kalau ingin perubahan, ini bukan menjadi tanggung jawab keluarga ndalem. Tapi menjadi tanggung jawab bersama.
Alhamdulillah, luar biasa antusiasme masyarakat dalam mendukung adik kami,” kata Gus Umam.Gus Umam mengaku menyayangkan jika masih ada kontestan politik yang menganggap masyarakat serba pragmatis dan kapitalis.”Lawannya (Gus Faruq) adalah kades petahana. Memang masih pola pikirnya melihat masyarakat dianggap semua pragmatis, kapitalis, memilih figur publik secara transaksional, bukan melihat kualitas kepribadian dan keteladanan. Itu mungkin yang dipakai,” pungkas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_321790" align="alignleft" width="1024"]
Tangkapan layar video viral duwet ora payu Pilkades Narukan Rembang. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Rembang – Adik sepupu KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha, Muhammad Umar Faruq memenangi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.
Gus Faruq, sapaan Muhammad Umar Faruq memperoleh suara 709 suara sah dalam Pilkades yang digelar Minggu (2/10/2022). Sementara lawannya yang merupakan petahana, Hanik Setiyawati hanya mengumpulkan suara 330 suara.
Kemenangan itu diabadikan dalam video dan viral di sejumlah platform media sosial. Video berdurasi 28 detik itu menggambarkan ratusan warga mengarak Kades terpilih Gus Faruq.
Dalam arak-arak itu, para pendukung Gus Faruq meneriakkan yel-yel
‘duit ora payu’ atau uang tidak laku. Unggahan itu juga dibarengi tulilsan yang menyatakan pihak lawan telah membagi-bagikan yang hingga ratusan ribu perorang.
”Pemilihan Lurah di desa Narukan kecamatan Kragan kabupaten Rembang Jawa Tengah, dimenangkan oleh Gus Faruq (adik sepupu Gus Baha), lawannya bagi2i uang 700rb per kepala..
Uang ga laku, warga desa bisa menilai kredibilitas calon Lurah meskipun diiming2i uang.. warga menyambut antusias Lurah Terpilih dng yel2 "Dueet ora payu.. dueet ora payu.. (duit ga laku..duit ga laku..)
Semoga ini menginspirasi semua warga +62 tuk bersikap yg sama di tahun 2024, aamiin... takbir.. ALLAHU AKBAR !!!...” demikian kutipan dalam video yang berantai menyebar di aplikasi pesan elektronik WhatsApp.
Baca: Santri asal Rembang Ditemukan Tewas Usai Tenggelam Pantai Blitung
Saat dikonfirmasi
Murianews, KH Zaimul Umam (Gus Umam) yang juga adik Gus Baha membenarkan video tersebut.
Menurut pria yang juga menjabat Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rembang tersebut, itu merupakan sikap masyarakat yang tidak membutuhkan uang untuk memilih Gus Faruq. Masyarakat menginginkan perubahan dibanding hanya sekadar uang sesaat.
”Memang kami ini sejak awal tidak punya kemampuan secara logistik. Tapi, kami punya kekuatan interaksi sosial kepada masyarakat yang sudah terbangun sejak buyut-buyut saya,” uja dia, Senin (3/10/2022).
Pihaknya memenangkan Pilkades ini lantaran dekat dengan masyarakat dan tidak menggunakan politik uang. Menurutnya, ini merupakan doktrin keluarganya.
Gus Faruq maju merupakan dorongan dari masyarakat yang ingin merasakan perubahan. Maka dari itu, pihaknya mewanti-wanti masyarakat mengenai
money politic ini.
”Kami katakan pada masyarakat, kalau ingin perubahan, ini bukan menjadi tanggung jawab keluarga ndalem. Tapi menjadi tanggung jawab bersama.
Alhamdulillah, luar biasa antusiasme masyarakat dalam mendukung adik kami,” kata Gus Umam.
Gus Umam mengaku menyayangkan jika masih ada kontestan politik yang menganggap masyarakat serba pragmatis dan kapitalis.
”Lawannya (Gus Faruq) adalah kades petahana. Memang masih pola pikirnya melihat masyarakat dianggap semua pragmatis, kapitalis, memilih figur publik secara transaksional, bukan melihat kualitas kepribadian dan keteladanan. Itu mungkin yang dipakai,” pungkas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi