Rabu, 19 November 2025


Berdasarkan data yang dihimpun Murianews, lebih dari 50 desa di Kabupaten Pati kebanjiran. Desa-desa ini tersebar di sembilan kecamatan. Yakni Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati Kota, Jakenan, Juwana, Batangan, Dukuhseti, dan Margoyoso.

’’Sudah sekitar satu pekan intensitas hujan sedang tinggi dan cuaca yang sangat ekstrim mengakibatkan daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Pati tidak mampu menampung debit air hujan. Aliran sungai pun meluap menggenangi beberapa kecamatan di Pati,’’ ujar Kepala Pelaksanaan Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo, Jumat (3/3/2023).

Baca: Boyong Grobog, Bupati Grobogan: Kemiskinan dan Stunting Masih Jadi PR

Desa-desa yang tergenang di antaranya, Desa Ketitang Wetan (Batangan), Desa Glonggong, Ngastorejo, Karangrowo, Kedungmulyo, Tondomulyo (Jakenan), Banjarsari, Mintobasuki, Tanjang, Babalan, Kosekan (Gabus), Mustokoharjo, Gajahmati, Widorokandang, Dengkek, Sinoman, dan Purworejo (Pati Kota).

Kemudian, Desa Srikaton, Pesagi, Pasuruan (Kayen), Dukuhseti, Banyutowo (Dukuhseti), Gadudero, Kasiyan (Sukolilo), Doropayung, Tluwah, Kedung Pancing, Bumimulyo, dan Bumirejo (Kecamatan Juwana).

Ribuan rumah di desa-desa ini tergenang air dengan ketinggian bervariasi antara 20 cm hingga 1,5 meter. Beberapa warga pun mengungsi.

Salah satu desa yang paling parah itu adalah Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana. Setidaknya 401 rumah di desa ini tergenang banjir. Ratusan rumah itu ditinggali 603 KK dengan jumlah jiwa 1.303 orang.
Salah satu desa yang paling parah itu adalah Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana. Setidaknya 401 rumah di desa ini tergenang banjir. Ratusan rumah itu ditinggali 603 KK dengan jumlah jiwa 1.303 orang.’’Ketinggian air dalam rumah dari 20 cm sampai yang paling parah 155 cm. Ada 6 RT yang kebanjiran. Paling parah RT 6. Sebanyak 100 rumah tergenang,’’ ujar Sekdes Bumirejo, Sutomo.Selain ratusan rumah, tempat ibadah, jalan, dan sekolah juga tergenang air. Sebanyak tiga musala, sebuah masjid, gedung TPQ, madrasah hingga gedung PAUD ikut tergenang dengan ketinggian antara 20 hingga 155 cm.Seratus lebih warga pun mengungsi ke berbagai tempat. Yakni balai desa, madrasah dan ke rumah tetangga yang tidak kebanjiran.’’Pengungsi di balai desa sebanyak 8 KK yang beranggotakan 31 jiwa, di madrasah ada 10 KK dengan jumlah anggota 36 jiwa dan yang mengungsi di rumah tetangga ada 34 KK atau 85 jiwa. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Silugonggo dan intensitas hujan,’’ ujar dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler