Rabu, 19 November 2025


Salah satunya, Pantarlih di Desa Doropayung, Kecamatan Pati, Jawa Tengah Nurul Aufa. Ia harus rela basah-basahan menjeburkan diri dalam genangan banjir.

Di ketahui, Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Pati tengah dilanda banjir, Senin (6/3/2023). Bahkan Nurul harus menerjang banjir sedalam satu meter demi mencoklit data pemilih di wilayah tugasnya.

’’Kami rela menerjang banjir ini untuk melakukan Coklit Pemilu 2024. Kami menerjang banjir karena ini sudah tugas kami. Kami disumpah untuk melakukan tugas ini. Ketinggian ini sampai satu meteran,’’ ujar Nurul Aufa usai melakukan coklit, Senin (6/3/2023).

Baca: Alhamdulillah, Jalan Pantura Pati-Rembang Lancar

Ia dan Pentarlih Desa Doropayung lainnya tidak bisa menunda banjir surut. Mereka dikejar tenggat waktu. Pada 7 Maret 2023, mereka harus selesai melaksanakan tugasnya.

’’Kami tidak bisa menunda pencocokan ini karena harus sesuai jadwalnya. Sebelum jadwal berakhir harus selesai. Tanggal 7 (Maret 2023) besok terakhir,’’ kata dia.

Nurul sendiri khawatir saat mendatangi rumah-rumah warga yang kebanjiran. Risiko kecelakaan saat coklit di tengah banjir lebih besar daripada kondisi normal. Mulai dari diserang ular hingga terseret banjir. Meski demikian, ia tetap menjalankan tugas dengan sepenuh hati.’’Khawatir pasti, takut keseret banjir. Karena beberapa titik (arus banjir) cukup deras. Kencang arusnya. Takut ular juga. Kalau gatal-gatal iya. Biasanya setelah tugas kami harus bersih-bersih,’’ ungkap dia.Perangkat Desa Doropayung, Saleh menambahkan, hampir semua rumah di desanya kebanjiran. Kondisi itu membuat tugas Pantarlih semakin berat.’’TPS (tempat pemungutan suara, red) Doropayung ada sembilan. Yang terkena banjir ada delapan. Karena yang RT 2, alhamdulillah aman. Ada sekitar 2018-an pemilih. Yang kebanjiran sekitar 1.750,’’ ujar dia.https://youtu.be/a7ecXjQQ_9UReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler