Tambang Ilegal di Sitiluhur Pati Ditutup usai Digeruduk Warga
Umar Hanafi
Senin, 27 Maret 2023 13:31:45
Protes warga itu sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Mereka meminta aktivitas tambang dihentikan dan kondisi jalan yang licin akibat tambang dibersihkan segera.
Puncak protes warga terjadi, Senin (27/3/2023). Puluhan warga menggeruduk lokasi tambang di tepi Jalan Raya Gunung Rowo-Bukit Naga. Namun, alat berat sudah tidak ada di lokasi.
Baca: Bikin Celaka, Tambang Ilegal di Sitiluhur Pati Digeruduk WargaMereka tetap bertahan di sana menunggu pemilik tambang, Sudarmi dan Kepala Desa (Kades) Sitiluhur, Suyuti. Para warga meminta kejelasan dan tuntutan mereka segera dikabulkan.
Selang beberapa saat, Suyuti didampingi Kapolsek Gembong Iptu Lilik Supardi tiba lokasi. Namun pemilik tambang tidak hadir. Suyuti mengaku sudah menyampaikan keluhan warga pada pemilik tambang.
’’Meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga bahwa ada kegiatan galian C di sini. Apa yang menjadi keluhan masyarakat sudah saya sampaikan kepada bu Sudarmi,’’ ujar Suyuti.
Ia juga mengatakan, sudah ada kesepakatan untuk menghentikan aktivitas tambang ini. Suyuti pun meminta maaf lantaran sebelumnya tidak bisa mengendalikan aktivitas tambang.
’’Saat ini sudah ada kata sepakat dengan bu Sudarmi. Mulai kemarin, galian dihentikan, tidak boleh beroperasi di sini. Saya minta maaf karena tidak bisa mengendalikan secara maksimal. Adapun warga ingin ketemu Bu Darmi, tadi saya telepon, sakit dadanya (sehingga) tidak bisa memenuhi panggilan (warga),’’ tutur dia.
Baca: Keren! Motor Listrik Bergaya Cooper Ini Hasil Karya Pemuda Juwana PatiMengenai pembersihan jalan, Suyuti siap bertanggungjawab. Bila pemilik tambang belum bisa memberikan pada hari ini, pihaknya bakal membersihkan jalan itu.’’Pembersihan jalan sudah saya sampaikan, namun realisasi belum. Ini sudah saya telepon (ke Sudarmi) dan Pak Kapolsek juga. Andai kata tidak dibersihkan saya selaku kepala desa bertanggungjawab untuk membersihkan,;; tandas dia.Diketahui, tambang ini sudah beroperasi tiga pekan. Dari kurun waktu itu, sejumlah warga jatuh di jalan dekat aktivitas tambang. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Tambang ilegal di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Pati, Jawa Tengah, akhirnya ditutup permanen. Penutupan itu buntut protes warga lantaran dinilai meresahkan.
Protes warga itu sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Mereka meminta aktivitas tambang dihentikan dan kondisi jalan yang licin akibat tambang dibersihkan segera.
Puncak protes warga terjadi, Senin (27/3/2023). Puluhan warga menggeruduk lokasi tambang di tepi Jalan Raya Gunung Rowo-Bukit Naga. Namun, alat berat sudah tidak ada di lokasi.
Baca: Bikin Celaka, Tambang Ilegal di Sitiluhur Pati Digeruduk Warga
Mereka tetap bertahan di sana menunggu pemilik tambang, Sudarmi dan Kepala Desa (Kades) Sitiluhur, Suyuti. Para warga meminta kejelasan dan tuntutan mereka segera dikabulkan.
Selang beberapa saat, Suyuti didampingi Kapolsek Gembong Iptu Lilik Supardi tiba lokasi. Namun pemilik tambang tidak hadir. Suyuti mengaku sudah menyampaikan keluhan warga pada pemilik tambang.
’’Meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga bahwa ada kegiatan galian C di sini. Apa yang menjadi keluhan masyarakat sudah saya sampaikan kepada bu Sudarmi,’’ ujar Suyuti.
Ia juga mengatakan, sudah ada kesepakatan untuk menghentikan aktivitas tambang ini. Suyuti pun meminta maaf lantaran sebelumnya tidak bisa mengendalikan aktivitas tambang.
’’Saat ini sudah ada kata sepakat dengan bu Sudarmi. Mulai kemarin, galian dihentikan, tidak boleh beroperasi di sini. Saya minta maaf karena tidak bisa mengendalikan secara maksimal. Adapun warga ingin ketemu Bu Darmi, tadi saya telepon, sakit dadanya (sehingga) tidak bisa memenuhi panggilan (warga),’’ tutur dia.
Baca: Keren! Motor Listrik Bergaya Cooper Ini Hasil Karya Pemuda Juwana Pati
Mengenai pembersihan jalan, Suyuti siap bertanggungjawab. Bila pemilik tambang belum bisa memberikan pada hari ini, pihaknya bakal membersihkan jalan itu.
’’Pembersihan jalan sudah saya sampaikan, namun realisasi belum. Ini sudah saya telepon (ke Sudarmi) dan Pak Kapolsek juga. Andai kata tidak dibersihkan saya selaku kepala desa bertanggungjawab untuk membersihkan,;; tandas dia.
Diketahui, tambang ini sudah beroperasi tiga pekan. Dari kurun waktu itu, sejumlah warga jatuh di jalan dekat aktivitas tambang.
Editor: Zulkifli Fahmi