Rabu, 19 November 2025


Ketua Yayasan Baiturrohim Desa Sukoharjo, Amal Hamzah mengatakan masjid ini mulanya dibangun Mbah Cungkrung pada tahun 1500-an. Ini membuat Gambiran menjadi daerah yang ramai.

’’Jadi di sini menjadi tempat awal penyebaran Islam di Kabupaten Pati sebelum dipindahkan ke Alun-Alun Pati. Di sini menjadi pusat penyebaran Islam,’’ kata pensiunan guru SMAN 1 Pati ini.

Baca: Larangan Mbah Cungkrung ke Warga Gambiran Pati Ini Masih Dipatuhi

Salah satu buktinya ada beberapa kuburan kuno yang diperkirakan berusia ratusan tahun di Dukuh Gambiran. Kompleks pemakaman itu menambah keyakinan, bahwa Masjid Gambiran menjadi pusat penyebaran Islam sebelum adanya Masjid Agung Pati.

’’Gambiran menjadi metropolitan pada waktu itu. Ada tujuh makam, di antaranya Makam Mbah Cungkrung di samping masjid, Mbah Soleh, Mbah Hendro putranya Mbah Mutamakkin, dan Mbah Murtomo pembesar Pangeran Diponegoro. Diprediksi makam itu ada sejak abad 16 hingga abad 18,’’ ujar dia.

[caption id="attachment_369844" align="alignleft" width="1280"] Kompleks makam penghulu di samping utara Masjid Gambiran. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]

Menurutnya, hal itu sesuai dengan teori Islam di Indonesia. Di mana, biasanya tempat penyebaran Islam ditandai dengan adanya masjid dan makam di dekat masjid. Seperti di Kudus, Demak, dan tempat lainnya.

’’Penyebaran agama Islam biasanya dimakamkan di dekat masjid. Karena masjid menjadi pusat penyebaran Islam. Ini sama dengan, Nabi yang dimakamkan di samping masjid. Makanya dianut,’’ tutur dia.

Pada waktu itu, Masjid Gambiran juga difungsikan sebagai tempat untuk menikahkan umat Islam.
’’Buktinya di samping utara masjid ada beberapa makam penghulu. Makam ini besar-besar dan berusia ratusan tahun,’’ kata Amal yang juga penggiat sejarah ini.Baca: Mbah Cungkrung, Murid Sunan Muria Penyebar Islam di PatiSetelah Masjid Agung Baitunnur Pati dibangun pada 1845 masehi, daerah Gambiran berangsur ditinggal. Masjid Agung akhirnya menggantikan Masjid Gambiran sebagai tempat penyebaran Islam.Tempat pernikahan juga dipindah di masjid yang berdekatan dengan Alun-Alun Pati. Para penghulu dan imam masjid pun beralih ke Masjid Agung Baitunnur. Ini membuat daerah Gambiran menjadi sepi.Meski demikian masih ada segelintir orang yang bertahan. Mereka beranak pinak dan diyakini sebagai nenek moyang asli Dukuh Gambiran.’’Terus banyak yang pindah. Ada yang bermukim di Saliyan (utara Masjid Agung Pati) dan Kauman (di belakang Masjid Agung),’’ ucap dia.Masjid Gambiran pun diyakini sebagai masjid tertua di Kabupaten Pati yang masih berdiri hingga kini. Sayangnya, masjid ini sudah mengalami renovasi total. Peninggalan Mbah Cungkrung sudah tidak ditemukan di masjid ini. Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler