Tempat Wisata Pati yang Bisa Dikunjungi Saat Libur Lebaran
Umar Hanafi
Senin, 24 April 2023 08:22:29
Banyak orang yang memilih untuk pulang kampung atau melakukan perjalanan wisata bersama keluarga saat libur Lebaran. Jika Anda berencana berkunjung ke Pati, Jawa Tengah, jangan lewatkan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di daerah ini.
1. Desa Wisata Pancasila JrahiDesa Jrahi terletak di lereng Gunung Muria. Tepatnya di ujung Kecamatan Gunungwungkal. Desa Wisata Pancasila disematkan kepada desa ini lantaran kerukunan antarumat beragama yang kuat.
Desa Jrahi juga menyimpan beragam pesona untuk mengundang wisatawan baik dalam maupun luar daerah. Destinasi wisata ini diresmikan Desember 2020 lalu.
Keindahan alamnya dan kerukunan antarumat beragama di sana menjadi daya tarik serta sangat cocok jadi pilihan tempat berlibur. Ada beberapa destinasi wisata yang patut dikunjungi di desa ini.
Destinasi wisata ini berupa destinasi buatan hingga alam. Di antaranya Grenjangan Sewu, Vihara Sadhagiri, Pancur Songo, Goa Jurang Gonggo Mino, Gili Malang Jrahi alias GMJ, Embung Mini Jrahi, Jalur Pendakian Puncak Tanggulangsih dan berbagai wisata kuliner Jrahi.
[caption id="attachment_374912" align="alignleft" width="1280"]

Ratusan siswa menari di Gili Malang Jrahi alias GMJ, beberapa waktu lalu. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
2. Agro Wisata JollongDestinasi wisata ini terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong Pati, Jawa Tengah. Agro Wisata Jollong merupakan salah satu destinasi andalan Kabupaten Pati.
Tempat ini terkenal dengan perkebunan kopi dan panorama alam pegunungan, pengunjung dapat menikmati kopi khas Jollong. Agro Wisata Jolong siap menyambut Lebaran dengan menawarkan berbagai paket wisata.
Termasuk paket keluarga dengan ATV, outbond kids, taman kelinci, kereta wisata ke kebun jeruk, tangkap ikan, terapi ikan, dan wahana anak-anak lainnya.
3. Buba’an HillsBuba’an Hills juga terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong. Tempat bisa digunakan kawula muda untuk menikmati fajar dan senja di atas dataran tinggi. Spot wisata yang menawarkan panorama alam dan kesejukan Pegunungan Muria ini berada di kompleks Bukit Naga.
Travelers cukup menempuh perjalanan kurang satu jam dari pusat kota untuk menikmati kesejukan dan keindahan Buba’an Hills.pengunjung bisa melihat puncak-puncak pegunungan yang diselimuti kabut.Memandang ke bawah, ke arah tebing di tenggara, pemandangan dua waduk tersaji, yakni Waduk Seloromo dan Waduk Gunungrowo. Bagian puncak Bukit Buba’an juga ditata rapi seperti taman, dengan jajaran tanaman hias yang ditata rapi.
4. Waduk Gunung RowoWaduk Gunung Rowo merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di lereng Gunung Muria. Destinasi wisata buatan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1928.Waduk ini awalnya berfungsi untuk mengairi sawah seluas 10.000 hektar di daerah sekitar. Saat ini, waduk telah menjadi destinasi wisata populer bagi masyarakat lokal dan luar daerah.Terdapat juga banyak warung makan dan penjual oleh-oleh di sekitar waduk. Untuk menuju lokasi, wisatawan dapat menggunakan angkutan kota (angkot) dengan jarak tempuh sekitar 15 km dari pusat kota.[caption id="attachment_374916" align="alignleft" width="960"]

Desa Wisata Pancasila Jrahi menyimpan beragam pesona. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
5. Goa PancurGoa Pancur terletak di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen. Untuk mencapai destinasi wisata ini, Travelers hanya perlu menempuh jarak sekitar 19 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan.Sesampainya di lokasi, Travelers akan disajikan dengan pemandangan menakjubkan di dalam mulut Goa. Juntaian stalagtit dan stalagmit yang terbentuk oleh tetesan air, terlihat sangat alami. Selain itu, di dalam goa terdapat mata air yang mengalir sepanjang musim dan tidak pernah kering.Batuan kapur yang membentuk stalagtit dan stalagmit ini memiliki keindahan tersendiri. Di dalam goa, ada stalagmit yang berbentuk Petak Sawah yang sangat disukai oleh para pecinta alam. Selain itu, ada juga stalagtit yang dinamai Batu Tirai atau Batu Sayap. Editor: Budi Santoso
Murianews, Pati – Hari raya Idulfitri adalah momen yang ditunggu-tunggu bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setelah berbulan-bulan menjalankan ibadah puasa, akhirnya tiba saatnya untuk merayakan kemenangan.
Banyak orang yang memilih untuk pulang kampung atau melakukan perjalanan wisata bersama keluarga saat libur Lebaran. Jika Anda berencana berkunjung ke Pati, Jawa Tengah, jangan lewatkan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di daerah ini.
1. Desa Wisata Pancasila Jrahi
Desa Jrahi terletak di lereng Gunung Muria. Tepatnya di ujung Kecamatan Gunungwungkal. Desa Wisata Pancasila disematkan kepada desa ini lantaran kerukunan antarumat beragama yang kuat.
Desa Jrahi juga menyimpan beragam pesona untuk mengundang wisatawan baik dalam maupun luar daerah. Destinasi wisata ini diresmikan Desember 2020 lalu.
Keindahan alamnya dan kerukunan antarumat beragama di sana menjadi daya tarik serta sangat cocok jadi pilihan tempat berlibur. Ada beberapa destinasi wisata yang patut dikunjungi di desa ini.
Destinasi wisata ini berupa destinasi buatan hingga alam. Di antaranya Grenjangan Sewu, Vihara Sadhagiri, Pancur Songo, Goa Jurang Gonggo Mino, Gili Malang Jrahi alias GMJ, Embung Mini Jrahi, Jalur Pendakian Puncak Tanggulangsih dan berbagai wisata kuliner Jrahi.
[caption id="attachment_374912" align="alignleft" width="1280"]

Ratusan siswa menari di Gili Malang Jrahi alias GMJ, beberapa waktu lalu. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
2. Agro Wisata Jollong
Destinasi wisata ini terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong Pati, Jawa Tengah. Agro Wisata Jollong merupakan salah satu destinasi andalan Kabupaten Pati.
Tempat ini terkenal dengan perkebunan kopi dan panorama alam pegunungan, pengunjung dapat menikmati kopi khas Jollong. Agro Wisata Jolong siap menyambut Lebaran dengan menawarkan berbagai paket wisata.
Termasuk paket keluarga dengan ATV, outbond kids, taman kelinci, kereta wisata ke kebun jeruk, tangkap ikan, terapi ikan, dan wahana anak-anak lainnya.
3. Buba’an Hills
Buba’an Hills juga terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong. Tempat bisa digunakan kawula muda untuk menikmati fajar dan senja di atas dataran tinggi. Spot wisata yang menawarkan panorama alam dan kesejukan Pegunungan Muria ini berada di kompleks Bukit Naga.
Travelers cukup menempuh perjalanan kurang satu jam dari pusat kota untuk menikmati kesejukan dan keindahan Buba’an Hills.pengunjung bisa melihat puncak-puncak pegunungan yang diselimuti kabut.
Memandang ke bawah, ke arah tebing di tenggara, pemandangan dua waduk tersaji, yakni Waduk Seloromo dan Waduk Gunungrowo. Bagian puncak Bukit Buba’an juga ditata rapi seperti taman, dengan jajaran tanaman hias yang ditata rapi.
4. Waduk Gunung Rowo
Waduk Gunung Rowo merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di lereng Gunung Muria. Destinasi wisata buatan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1928.
Waduk ini awalnya berfungsi untuk mengairi sawah seluas 10.000 hektar di daerah sekitar. Saat ini, waduk telah menjadi destinasi wisata populer bagi masyarakat lokal dan luar daerah.
Terdapat juga banyak warung makan dan penjual oleh-oleh di sekitar waduk. Untuk menuju lokasi, wisatawan dapat menggunakan angkutan kota (angkot) dengan jarak tempuh sekitar 15 km dari pusat kota.
[caption id="attachment_374916" align="alignleft" width="960"]

Desa Wisata Pancasila Jrahi menyimpan beragam pesona. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
5. Goa Pancur
Goa Pancur terletak di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen. Untuk mencapai destinasi wisata ini, Travelers hanya perlu menempuh jarak sekitar 19 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan.
Sesampainya di lokasi, Travelers akan disajikan dengan pemandangan menakjubkan di dalam mulut Goa. Juntaian stalagtit dan stalagmit yang terbentuk oleh tetesan air, terlihat sangat alami. Selain itu, di dalam goa terdapat mata air yang mengalir sepanjang musim dan tidak pernah kering.
Batuan kapur yang membentuk stalagtit dan stalagmit ini memiliki keindahan tersendiri. Di dalam goa, ada stalagmit yang berbentuk Petak Sawah yang sangat disukai oleh para pecinta alam. Selain itu, ada juga stalagtit yang dinamai Batu Tirai atau Batu Sayap.
Editor: Budi Santoso