Penembakan Misterius di Gembong Diduga Ada Dendam Pribadi
Umar Hanafi
Jumat, 23 Juni 2023 11:26:17
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar memaparkan berdasarkan pendalaman yang dilakukan pihaknya, tidak ada unsur teror dalam kasus ini. Pelaku melancarkan aksinya diduga lantaran dendam kepada salah satu penghuni rumah.
”Masih kita proses. Yang jelas bukan senjata api, senapan angin bisa saja atau ketapel. Yang jelas bukan teror. Mungkin ada dendam,” ujar Kompol Onkoseno.
Baca:
Waketum MUI Ungkap Pelaku Penembakan Mengaku NabiIa mengaku sudah memiliki gambaran siapa pelaku. Namun Kompol Onkoseno belum mengungkapkan secara detail siapa dalang di balik kasus penembakan misterius ini.
”Sudah ada beberapa gambaran (pelakunya). Masih kita proses penyelidikan,” kata Kompol Onkoseno.
Diketahui, sebuah rumah di Desa Gembong, Kecamatan Gembong mengalami kerusakan pada Senin (5/6/2023) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kaca teras rumah tersebut pecah seperti bekas tembakan.
Saat kejadian, penghuni rumah berada di dalam kamar masing-masing. Mereka dikagetkan dengan suara keras yang bersumber dari luar rumah.
Para penghuni pun berlari keluar untuk memastikan apa yang sedang terjadi.Ketika melihat kaca jendela rumah, ternyata ada yang rusak yaitu kaca pecah dengan berlubang serta ditemukan lubang di tembok yang searah dengan kaca yang rusak.Setelah itu, pada Selasa (6/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB, pemilik rumah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Polsek Gembong lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa.
Baca:
Polresta Pati Dalami Kasus Penembak Misterius di GembongPada Kamis (8/6/2023), Polresta Pati bersama tim Polda Jateng kembali melakukan olah TKP di rumah tersebut untuk menggali bukti-bukti lebih dalam. Dari olah TKP itu pihak kepolisian memastikan rusaknya kaca rumah tersebut bukan disebabkan senjata api.”Bisa saja ketapel atau senapan angin,” pungkas Kompol Onkoseno. Editor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Polresta Pati terus berusaha mengungkap kasus penembakan misterius di Desa Gembong, Kecamatan Gembong. Polisi menduga ada unsur dendam di balik kasus yang mengakibatkan kaca sebuah rumah di desa tersebut pecah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar memaparkan berdasarkan pendalaman yang dilakukan pihaknya, tidak ada unsur teror dalam kasus ini. Pelaku melancarkan aksinya diduga lantaran dendam kepada salah satu penghuni rumah.
”Masih kita proses. Yang jelas bukan senjata api, senapan angin bisa saja atau ketapel. Yang jelas bukan teror. Mungkin ada dendam,” ujar Kompol Onkoseno.
Baca:
Waketum MUI Ungkap Pelaku Penembakan Mengaku Nabi
Ia mengaku sudah memiliki gambaran siapa pelaku. Namun Kompol Onkoseno belum mengungkapkan secara detail siapa dalang di balik kasus penembakan misterius ini.
”Sudah ada beberapa gambaran (pelakunya). Masih kita proses penyelidikan,” kata Kompol Onkoseno.
Diketahui, sebuah rumah di Desa Gembong, Kecamatan Gembong mengalami kerusakan pada Senin (5/6/2023) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Kaca teras rumah tersebut pecah seperti bekas tembakan.
Saat kejadian, penghuni rumah berada di dalam kamar masing-masing. Mereka dikagetkan dengan suara keras yang bersumber dari luar rumah.
Para penghuni pun berlari keluar untuk memastikan apa yang sedang terjadi.
Ketika melihat kaca jendela rumah, ternyata ada yang rusak yaitu kaca pecah dengan berlubang serta ditemukan lubang di tembok yang searah dengan kaca yang rusak.
Setelah itu, pada Selasa (6/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB, pemilik rumah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Polsek Gembong lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa.
Baca:
Polresta Pati Dalami Kasus Penembak Misterius di Gembong
Pada Kamis (8/6/2023), Polresta Pati bersama tim Polda Jateng kembali melakukan olah TKP di rumah tersebut untuk menggali bukti-bukti lebih dalam. Dari olah TKP itu pihak kepolisian memastikan rusaknya kaca rumah tersebut bukan disebabkan senjata api.
”Bisa saja ketapel atau senapan angin,” pungkas Kompol Onkoseno.
Editor: Cholis Anwar